Intisari-Online.com - Salah seorang turis asal Israel menggambar kondisi Uni Emirat Arab (UEA) seusal berlibur dari negara itu.
Dia mengaku sulit dipercaya. Sebab mereka menggambarkan Dubai sebagai Las Vegas di Timur Tengah.
Ini khususnya dalam hal penyebaran prostitusi dan perdagangan seks yang tidak sesuai dengan negara Muslim Arab.
Dilansir dari middleeastmonitor.com pada Kamis (7/1/2021), laporan dari Israel menunjukkan bahwa 8.000 orang Israel melakukan perjalanan ke Dubai untuk merayakan Tahun Baru.
Mereka rupanya membawa ganja dan mariyuana ke UEA, meskipun undang-undang narkoba ketat, dengan hukuman penjara hingga 20 tahun dan terkadang eksekusi untuk penyelundup narkoba yang dihukum.
Seorang warga Israel yang mengaku menyelundupkan narkoba ke Dubai mengatakan kepada Saluran 12 Israel bahwa dia tidak khawatir akan ditangkap.
"Yang kami lakukan hanyalah menyelundupkan beberapa ganja dan mariyuana untuk merayakan [Malam Tahun Baru] dan mabuk," jelasnya.
"Itu bukan kokain, itu obat-obatan ringan."
"Aku tidak percaya kita akan mendapat masalah."
"Hukuman mati untuk beberapa ratus gram di dalam koper kita? Kita hanya merokok di kamar hotel kita."