Themba tidak memiliki ayah dan ditinggalkan ibunya pada usia 3 bulan, dan sejak 7 tahun ia tinggal di daerah kumuh dekat bandara.
Sementara Carlito adalah anak tunawisma yang tumbuh di panti asuhan, setelah perang saudara Mozambik, dia diasingkan oleh keluarganya.
Pertemuan keduanya, membuatnya memiliki pikiran sama untuk berubah menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, mereka berpikir untuk mengubah hidupnya dengan pergi ke luar negeri, dan melakukan perjalanan hidup mati.
Rencana Themba dan Carlito dimulai ketika mereka melihat buku teknis tentang pesawat.
Lalu pada 18 Juni 2015, keduanya pergi ke bandara bersama, berpakaian hitam agar tidak terlihat, lalu bersembunyi sambil menunggu sekitar 15 menit menemukan pesawat lepas landas.
Themba dan Carlito memilih jet British Airways, dan menghindari pesawat Amerika karena tidak ingin terbang di atas lautan.
Penerbangan lepas landas dari Afrika Selatan ke London pukul 10:15 malam, Themba dan Carlito menempel di badan pesawat secara ilegal.
Mereka berada di pesawat di mana raungan mesin terdengar jelas saat lepas landas.
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR