"Pasukan komando PLA berada dalam siaga tinggi setiap saat dan dengan tegas akan menjalankan tugas dan misinya untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas di kawasan."
Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh Global Times, yang terkenal karena retorikanya yang nasionalis dan terkadang jingoistik.
Publikasi yang berafiliasi dengan Partai Komunis telah sangat menganjurkan untuk melakukan penolakan yang lebih keras terhadap kehadiran angkatan laut Amerika di perairan yang berdekatan.
"Pasukan komando pasti telah mendeteksi, melacak, mengidentifikasi, dan memperingatkan kapal perang AS dengan sangat cepat pada hari sebelumnya," lapor Global Times.
Menyuarakan retorika resmi China, surat kabar tersebut menuduh kapal perang AS bermaksud "memprovokasi China."
Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM), bagaimanapun, dengan tegas membantah bahwa kapal perangnya telah diusir dari perairan yang diklaim China.
"USS John S McCain tidak 'diusir' dari wilayah negara mana pun," juru bicara Armada ke-7 Letnan Joe Keiley mengatakan kepada media, dengan tegas menyangkal kejadian dan dalih pengusiran kapal perusak Amerika dari Laut Cina Selatan.
“USS John S McCain melakukan ini (operasi kebebasan navigasi) sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan operasi normal di perairan internasional,” juru bicara Angkatan Laut AS menambahkan, menegaskan bahwa “Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, seperti yang dilakukan USS John S McCain di sini.”
Source | : | Asia Times |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR