Tojo naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1935, ketika ia diberi komando atas Tentara Kwantung di Manchuria, yang merupakan wilayah di timur laut China.
Posisi ini memungkinkan dia menggunakan wawasan militeristiknya untuk memperluas pengaruh Jepang di China.
Dia kemudian dipromosikan ke posisi Kepala Staf Tentara Kwantung pada tahun 1937.
Dia kembali ke Jepang pada tahun 1938 dan terus mendapatkan pengaruh di militer Jepang.
Pada Juli 1940, Tojo diangkat sebagai Menteri Angkatan Darat untuk Perdana Menteri Jepang Fumimaro Konoe.
Ini penting karena keberhasilan militer Tojo juga memberinya pengaruh politik dalam pemerintahan Jepang.
Di bawah bimbingan Tojo sebagai Menteri Angkatan Darat, Jepang bersekutu secara militer dengan Nazi Jerman dan Italia yang fasis.
Namun pada bulan Oktober 1940, Hideki Tojo dipilih oleh Kaisar Hirohito untuk menjadi Perdana Menteri.
Kepemimpinan Hideki Tojo
Hideki Tojo memerintah Jepang sebagai diktator militeristik dengan menuntut kesetiaan yang ekstrim kepada Kaisar Hirohito.
Bagi Tojo, seperti kebanyakan orang Jepang pada saat itu, Kaisar adalah dewa yang hidup dan pantas dihormati.
Tojo juga mendukung kepercayaan lama 'bushido'.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR