"Saya tidak akan membawakan Putin hadiah dengan tidak kembali ke Rusia," lanjutnya seraya menambahkan bahwa "tugasku adalah pulih secepat mungkin sehingga saya bisa pulang."
Dalam wawancara yang berlangsung hampir 2 jam, pria 44 tahun itu memberikan rincian mencekam tentang bagaimana dia pingsan dalam penerbangan dari Tomsk ke Moskwa, setelah diracuni oleh racun saraf Novichok era Soviet, dalam temukan dokter-dokter di Barat.
Dia menjelaskan kepada awak kabin bahwa dia telah diracuni sebelum tumbang ke lantai.
"Lalu aku mendengar suara-suara yang semakin pelan, seorang wanita berteriak, 'Jangan pingsan!' Begitulah. Aku tahu aku sudah mati. Baru kemudian aku menyadari aku salah," tuturnya dikutip Kompas.com dari AFP.
Sementara itu, pada Senin lalu, Navalny mengatakan bahwa dinas keamanan Rusia FSB berada di balik percobaan pembunuhan dengan racun yang dialaminya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR