Intisari-online.com - Pertempuran antara Indonesia dan Timor Timur pada masa lalu menciptakan korban dalam jumlah besar.
Salah satunya adalah pembantaian Santa Cruz, atau pembantaian Dili, di mana ada 250 orang tertembak.
Mereka adalah pengunjuk rasa pro-kemerdekaan Timor Timur pada saat itu.
Kemudian, mereka yang terbunuh dimakamkan di pemakaman Santa Cruz pada 12 November 1991.
Hal itu dianggap aib bagi pemerintah Indonesia, di mana gambar pembantaian itu tersebar ke seluruh dunia oleh Goodman dan Allan Naim.
Peristiwa itu terabadikan dalam rekaman video, kemudian ditayangkan di ITV Britania dengan judul liputan In Cold Blood.
Namun, pembantaian itu menyisakan tanda tanya, karena jumlah korbannya dikatakanmelebihi apa yang dilaporkan.
Sementara itu, pada tahun 2012 silam, Timor Leste juga pernah digemparkan dengan temuan kuburan massal berisi 72 mayat di dalamnya.
Menurut Bangkok Post Polisimelaporkan kuburan massal misterius itu di istana pemerintah nasional pada Juni 2012.
Di mana di dalamnya ditemukan 72 tulang belulang yang merupakan sisa-sisa mayat tersebut.
Sisa kerangka itu terlihat di kuburan massal di Istana Pemerintah Nasional Timor Leste, oleh pekerja kontruksi yang kemudian melaporkan ke polisi.
Sementara itu, mereka juga menemukan sisa-sisa 52 orang di sebuah taman di luar istana tepi pantai, yang merupakan kantor Perdana Menteri Xanan Gusmao.
Tetapi yang mengejutkan dari penemuan ini adalah, mayat-mayat itu diketahui bukanlah orang Timor Leste, melainkan orang China.
"Ada tulang baru yang ditemukan, jadi kami menemukan 72 mayat," kata Komandan Badan Investigasi Kriminal Calisto Gonzaga, pada AFP.
"Beberapa bahan ditemukan terkubur, seperti gelas minum, sendok, piring, jadi kami membutuhkan arkeolog untuk mengidentifikasi mereka," katanya.
"Tapi dengan pengamatan, tampaknya piring dan gelas itu berasal dari Cina," imbuhnya.
Pada tahun 1975, Indonesia menginvasi Timor Leste, dan memulai pendudukan selama 24 tahun.
Pada saat itu, sebanyak 183.000 orang terbunuh dan mati kelaparan.
Gonzaga mengatakan, dia mencurigai tulang belulang itu ada sebelum pendudukan Indonesia, dan mungkin berasal dari Perang Dunia II.
Meskipun dalam temuan itu, tidak ada sepatu bot militer yang ditemukan.
Timor Leste diduduki Jepang selama perang berlangsung.
Sementara menurut Damien Kingsbury, ahli Timor Timur di Universitas Deakin Australia, sebelumnya dia mengatakan jika tulang itu bukan berasal dari Timor.
Kemungkinan besar mereka adalah orang Tionghoa, yang berasal dari Timor Timur, sebelum pendudukan Indonesia.
Kingsbury mengatakan bahwa orang Indonesia menguburkan orang mereka sendiri di kuburan Masal, dan kemungkinan kecil mereka adalah penjajah Portugis.