Bagaimana situasi sekarang?
Sekretaris Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Rifai, mengatakan sebagian warga masih mengungsi di beberapa lokasi pengungsian yang disiapkan pemerintah desa bersama Polri dan TNI.
"Kondisi di desa sudah mulai kondusif dan sebagaian warga sudah ada yang kembali ke rumahnya. Untuk warga yang rumahnya berbatasan langsung dengan hutan, masih khawatir untuk kembali dan mereka mengungsi di rumah-rumah warga yang agak jauh dari TKP," tutur Rifai kepada wartawan Eddy Djunaedi yang melaporkan untuk BBC Indonesia, Minggu (29/11).
Ia menuturkan, peristiwa perampokan dan pembunuhan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora itu pertama kali diketahui oleh Ulin yang merupakan anak dari korban Yasa.
Menurut keterangan keluarga korban yang juga saksi, saat itu Jumat (27/11) sekitar pukul 09:00 WITA, Ulin bersama keluarganya yang tinggal di Dusun ST. 2 Lewono tiba-tiba didatangi oleh beberapa orang yang tidak dikenal.
"Beberapa orang itu menyandera keluarganya dan dia (Ulin). Melihat para pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban Yasa dan Pino Nei, Ulin lari untuk menyelamatkan diri hingga ke Desa Lembontongoa yang kemudian menyampaikan kejadian tersebut kepada kami," uca Rifai.
Warga sekitar dusun yang mengetahui kejadian itu, kemudian melarikan diri ke Desa Lemban Tongoa karena takut.
Kini warga Dusun ST.2 Lewono, masih mengungsi ke rumah kerabat di desa sekitar.
"Warga di sini masih mengungsi ke rumah warga atau keluarganya. Kami masih merasa khawatir makanya kami masih belum berani ke kebun. Bila sudah hilang rasa trauma, baru kembali pulang ke rumah masing-masing," imbuh Rifai.
"Bila ada petugas, baru warga berani pulang," tambahnya sembari berharap kepada pemda agar tetap menempatkan aparat polisi dan TNI di desa mereka supaya bisa bekerja di kebun dengan leluasa.
"Kami tidak ada niat untuk pindah dari desa ini, karena bila kami pindah ke mana lagi kami akan berkebun."
Polisi menyebut kelompok Ali Kalora merampok 40 kilogram stok beras dan membakar enam rumah serta mengambil barang-barang warga.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Tahun Diburu Ali Kalora Tak Bisa Ditangkap, Strategi Baru Disiapkan, Pasukan Khusus TNI Diturunkan
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR