Dalam pernyataan sebelumnya, presiden Iran menuduh 'tentara bayaran dari rezim Zionis yang menindas', yang merujuk pada Israel, berada di balik serangan itu.
"Pembunuhan martir Fakhrizadeh menunjukkan keputusasaan musuh kita dan kedalaman kebencian mereka. Kemartirannya tidak akan memperlambat pencapaian kita."
Selain itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga menyerukan untuk "menghukum" para pelaku serangan "dan mereka yang memerintahkannya", dalam sebuah tweet pada hari Sabtu.
Penasihat militernya, Hossein Dehghan, sebelumnya berjanji untuk "menyerang" para penyerang seperti petir.
Sejak AS pada 2018 keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015, Iran secara
bertahap peningkatkan pengayaan nuklirnya.
Iran tidak lagi menganggap dirinya terikat dengan perjanjian soal pembatasan pada program nuklir.
Ketegangan antara Iran dengan Israel maupun AS pun meningkat dipicu oleh hal itu.
Kini, pembunuhan ilmuwan top Iran juga mengancam akan meningkatkan
ketegangan atas program nuklir Iran dengan AS dan sekutu dekatnya,
Israel.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR