Intisari-Online.com - Iran diduga harus bersiap menghadapi perang besar setelah baru saja berduka karena Bapak Senjata Nuklirnya dibunuh.
Gelagat ini muncul setelah Amerika Serikat mengirim kapal induk USS Nimitz ke Teluk pada minggu ini.
Kehadiran kapal induk ini sendiri terjadi hanya beberapa hari sebelum pembunuhan 'Bapak Senjata Nuklir Iran.
Beberapa pihak menduga keputusan AS tersebut terjadi setelah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud meminta dunia tegas terhadap Iran, terkait senjata nuklir mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh pada Jumat (27/11) dalam sebuah serangan terhadap mobilnya di luar Teheran.
Iran menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh.
Fakhrizadeh "terluka parah" ketika penyerang menargetkan mobilnya sebelum terlibat dalam baku tembak dengan tim keamanannya, kata kementerian pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan yang dikutip Channel News Asia dari AFP.
Fakhrizadeh, yang memimpin organisasi penelitian dan inovasi kementerian Iran, kemudian "menjadi martir" setelah petugas medis gagal untuk menghidupkannya kembali.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR