"Semua ini secara langsung terkait dengan sistem pengawasan dan pemantauan negara utama China,” kata sumber Iran.
“Ini akan memungkinkan integrasi penuh Iran ke dalam sistem pengawasan algoritmik China generasi berikutnya yang memungkinkan penargetan perilaku hingga ke tingkat individu dengan menggabungkan masukan ini dengan catatan lokal, nasional, dan regional yang sudah tersimpan pada setiap warga negara."
"Bersama dengan jejak data virtual mereka,” katanya.
“Pada saat yang sama, China akan mulai menguji versi internetnya yang sangat tersensor melalui Great Firewall of China (yang melarang situs internet asing), di Iran, dan memulai peluncuran luas bahasa Mandarin sebagai bahasa asing utama yang harus dipelajari di sekolah."
"Awalnya bersama bahasa Inggris, tapi kemudian menggantikan bahasa Inggris,” salah satu sumber Iran menambahkan.
Sino-teknologikalisasi Iran ini penting untuk penggunaan tenaga kerja Iran oleh China, seperti yang dibayangkan dalam rencana 25 tahun awal yang disepakati antara Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Zarif, dan mitranya dari China, Wang Li, tahun lalu.
Itu sendiri perkembangan dari kesepakatan kerja sama strategis sebelumnya yang disepakati pada tahun 2016.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR