Advertorial
Intisari-Online.com -Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (22/11/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 58.462.891 (58 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 40.439.276 (40 juta) pasien telah sembuh, dan 1.385.688 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 16.637.927 dengan rincian 16.535.681 pasien dengan kondisi ringan dan 102.246 dalam kondisi serius.
Virus corona diduga muncul pertama kali di pasar basah di Wuhan, China.
Namun, klaim seorang ilmuwan China berikut ini mungkin bisa mengubah fakta mengenai asal-usul virus corona.
Seorang ilmuwan China membantah bahwa virus corona berasal dari Wuhan.
Ia mengklaim bahwa Wuhan hanya tempat pertama virus corona terdeteksi.
Diketahui, virus telah dikaitkan dengan 'pasar basah' di pusat kota China sejak menyebar ke seluruh dunia awal tahun ini.
Tetapi Zeng Guang, mantan kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, mengatakan bahwa virus pembunuh tersebut bukan berasal dari China.
Melansir Daily Star, Sabtu (21/11/2020),Guang berkata: "Wuhan adalah tempat virus korona pertama kali terdeteksi tetapi itu bukan tempat asalnya."
Guang menambahkan, pengalaman China sebelumnya dengan SARS telah meninggalkan warisan pemantauan dan deteksi yang membuat mereka waspada terhadap virus corona.
Sehingga hal itu mendorong tindakan ekstrem China untuk mengatasi penyakit baru misterius itu.
Guangberkata: "China telah membangun sistem pemantauan terkemuka dunia untuk melaporkan pneumonia yang tidak diketahui sejak wabah SARS pada tahun 2003. Kami selalu waspada.
Baca Juga: Menggambarkan Dirinya Sebagai Petani, Xi Jinping adalah Sebuah Misteri
"Berkat sistem ini, kami dapat menjadi yang pertama di dunia yang mengidentifikasi Covid-19."
Klaimnya, yang diterbitkan oleh The South China Morning Post , muncul tak lama setelah ilmuwan top China lainnya berpendapat bahwa virus itu sebenarnya diimpor ke China melalui daging beku.
Ada juga teori populer yang mengatakanbahwavirus corona 'melompat' dari hewan ke manusia karena metode pemotongan daging yang tidak sehat di pasar basah kota.
Ilmuwan di seluruh dunia saat ini sedang mencoba mengungkap asal-usul penyakit mirip flu yang mematikan itu.
Banyak ahli percaya bahwa virus corona memang berasal dari Wuhan.
Namun, klaim yang berbanding terbalik oleh China muncul setelah sebuah penelitian di Italia menunjukkan bahwa virus tersebut mungkin telah ada di Italia pada awal September 2019.
Tetapi rekan penulis studi itu mengatakan tidak "mempermasalahkan" asal-usul Covid-19.
Giovanni Apolone mengatakan: "Temuan ini hanya mendokumentasikan bahwa epidemi di China tidak terdeteksi tepat waktu."
Sebuah studi baru mempertanyakan kapan virus pertama kali masuk ke peredaran, setelah bukti antibodi virus corona ditemukan dalam catatan pasien kanker paru-paru Italia dari September 2019, tiga bulan penuh sebelum virus itu tercatat di China, hingga Maret tahun ini.