Advertorial
Intisari-Online.com - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China memburuk di tahun 2020 ini.
Ada beberapa alasan.
Pertama karena pandemi virus corona (Covid-19). Di mana Presiden AS Donald Trump mengecam China menginfeksi dunia.
Trump juga mengatakan China telah membuat dunia pusing dengan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan itu.
Kedua karena konflik Laut China Selatan. China mengklaim wilayah itu. Sementara AS datang membantu negara-negara lain.
Nah, di tengah perseteruan keduanya, dilaporkan dua pemimpin negara besar itu akan bertemu.
Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari China Xi Jinping akan menghadiri pertemuan puncak virtual para pemimpin Asia Pasifik pada hari Jumat (20/11/2020) untuk membahas virus corona dan pemulihan ekonomi global.
Para pemimpin Asia Pasifik telah menyerukan perdagangan yang lebih terbuka dan multilateral untuk mendukung pemulihan ekonomi, dan memperingatkan terhadap kebijakan perdagangan proteksionis.
Setelah berkuasa pada 2017, Trump memberlakukan tarif pada produk-produk China senilai miliaran dolar, yang memicu perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Pada KTT APEC terakhir pada tahun 2018, negara-negara anggota gagal untuk menyetujui komunike bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah blok tersebut karena Amerika Serikat dan China tidak setuju pada perdagangan dan investasi.
Menjelang pertemuan hari Jumat, beberapa pemimpin APEC memperingatkan terhadap proteksionisme saat dunia bergulat dengan dampak ekonomi dari virus corona baru.
“Saat kita menghadapi tantangan ekonomi terbesar generasi ini, kita tidak boleh mengulangi kesalahan sejarah dengan mundur ke proteksionisme,” jelas Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pada hari Jumat, berbicara di Dialog CEO APEC.
“APEC harus terus berkomitmen untuk menjaga pasar tetap terbuka dan perdagangan bebas,” tambahnya.
Xi pada hari Kamis mengatakan bahwa meningkatnya unilateralisme, proteksionisme dan intimidasi serta reaksi terhadap globalisasi ekonomi" telah menambah risiko dan ketidakpastian dalam ekonomi dunia.
Dia mengatakan China akan tetap berkomitmen pada multilateralisme, keterbukaan, dan kerja sama.
Para pemimpin Asia Pasifik lainnya juga mengungkapkan harapan bahwa pemerintahan Joe Biden akan lebih terlibat dan mendukung perdagangan multilateral.
(Barratut Taqiyyah Rafie)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Trump dan Xi akan bertemu di forum virtual Asia Pasifik")