Advertorial
Intisari-Online.com - Kekuatan militer Iran sangat kuat.
Ini karena secara peringkat, Iran menempati urutan ke-14 sebagai negara militer terkuat di dunia.
Pasukannya juga ditakuti negara-negara militer kuat lainnya.
Seperti Israel dan Amerika Serikat (AS).
Ditambah Iran memiliki fasilitas nuklir yang mematikan.
Walau memiliki segudang kekuatan militer yang menakutkan, nyatanya ada laporan pasukan Iran bertambah.
Dilansir dari kontan.co.id pada Jumat (20/11/2020), kekuatan Angkatan Laut Garda Revolusi, pasukan elit Iran, bertambah.
Hal ini dengan seiring kehadiran kapal perang yang mampu membawa pesawat, peluncur rudal, dan drone.
Tambahan kekuatan itu dilaporkan di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat (AS).
Televisi Pemerintah Iran mengatakan pada Kamis (19/11/2020), "kapal perang berat, multiguna, dan jarak jauh yang mampu membawa semua jenis pesawat, drone, rudal, dan sistem radar" telah bergabung ke Angkatan Laut Garda Revolusi.
Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Ali Reza Tangsiri mengatakan kepada televisi Pemerintah Iran, kapal perang tersebut akan memberikan keamanan untuk "jalur transportasi laut, kapal tanker minyak, kapalkomersial, dan kapal penangkapan ikan di laut lepas".
Sebuah pernyataan yang diterbitkan di Sepah, situs berita Garda Revolusi, mengutip Komandan Garda Revolusi Hossein Salami, menyebutkan, kapal perang sepanjang 150 meter itu "menciptakan cakrawala yang lebih luas bagi Angkatan Laut Iran untuk bergerak melintasi lautan".
Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain menolak berkomentar tentang kapal perang baru Iran tersebut ketika dihubungi olehReuters.
Ketegangan Teheran dan Washington telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan dunia dengan Iran, dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.
Seorang pejabat AS mengatakan kepadaReuterspada Senin (16/11/2020), Trump, dengan dua bulan tersisa di Gedung Putih, telah meminta opsi untuk menyerang situs nuklir utama Iran di Natanz.
Tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak mengambil langkah dramatis.
Republik Islam menegaskan kembali, bahwa setiap serangan terhadap Iran oleh Amerika Serikat akan menghadapi tanggapan yang "menghancurkan".
(S.S. Kurniawan)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Iran luncurkan kapal perang Shahid Rudak, kota Angkatan Laut bergerak")