Bikin 1 Dunia Panik, Dewan Nuklir PBB Laporkan Iran Mulai Masukkan Gas Uranium ke Pabrik Bawah Tanahnya Secara Tiba-tiba, Mau Mulai Perang Nuklir?

Mentari DP

Penulis

Langkah tersebut merupakan pelanggaran terbaru Iran atas kesepakatan nuklirnya dengan negara-negara besar.

Intisari-Online.com - Iran dikenal sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Menurut Global Fire Power pada tahun 2020, Iran menempati urutan ke-14 dari 138.

Unggul dua peringkat dari Indonesia yang berada di peringkat ke-16.

AS dan Israel merupakan dua musuh utama Iran.

Baca Juga: Kerja Senyap CIA-Mossad di Balik Pelacakan dan Pembunuhan Orang Nomor 2 Al-Qaeda, AS Makin Leluasa Serang Fasilitas Nuklir Iran?

Israel telah lama mengincar fasilitas nuklir Iran dan mencoba menghancurkannya.

Sementara dengan AS memang tidak pernah akur.

Ditambah, AS melakukan serangan udara yang menewaskan salah satu Jenderal top Iran, Qasem Soleimani.

Sejak itu, Iran mencoba membalas dendam dengan AS.

Nah, tiba-tiba Iran membuat seluruh dunia cemas.

Baca Juga: Pesawat Pengintai Asing Masuk Wilayah Laut China Selatan,China Marah Besar dan Segera Usir, Namun Tindakannya Malah Dicemooh Negara Lain, 'Justru China Paling Parah'

Ini karena Iran mulai menyuplai bahan baku gas uranium hexafluoride (UF6) ke dalam sentrifugal pengayaan uranium IR-2m yang dipasang di pabrik bawah tanahnya di Natanz.

Hal itu menurut laporan pengawas nuklir PBB seperti dilansir dari kontan.co.id pada Kamis (19/11/2020).

Langkah tersebut merupakan pelanggaran terbaru Iran atas kesepakatan nuklirnya dengan negara-negara besar.

Sebelumnya Iran mengatakan, pihaknya hanya bisa mengakumulasi uranium yang diperkaya dengan mesin IR-1 generasi pertama dan itu cuma dapat dioperasikan di pabrik bawah tanah.

Sementara laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelumnya menyebutkan, Iran telah memasang mesin IR-2m di bawah tanah.

"Pada 14 November 2020, IAEA memverifikasi bahwa Iran mulai memasukkan UF6 ke dalam kaskade yang baru-baru ini dipasang dari 174 sentrifugal IR-2m di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) di Natanz," kata IAEA dalam laporannya kepada negara-negara anggota tertanggal 17 November yang salinannyaReutersdapat.

Baca Juga: Masih Jadi Presiden AS Walau Kalah Pilpres, Trump Mendadak Mau Serang Fasilitas Nuklir Iran, Buat Militer 2 Negara Siaga Penuh untuk Perang Terbuka

Sebelumnya, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mendesak dunia untuk mengambil "sikap tegas" guna mengatasi upaya Iran untuk mengembangkan program rudal nuklir dan balistik.

Dalam pidato tahunan di depan badan penasihat pemerintah tertinggi pada12 November lalu, Raja Salman menekankan bahaya proyek regional Iran, campur tangannya di negara lain, pengembangan terorisme, dan mengipasi api sektarianisme.

MengutipReuters, Raja Salman menyerukan sikap tegas dari komunitas internasional terhadap Iran yang menjamin penanganan drastis dari upayanya untuk memperoleh senjata pemusnah massal dan mengembangkan program rudal balistik.

(S.S. Kurniawan)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Bikin dunia cemas, Iran mulai masukkan gas uranium ke pabrik bawah tanah")

Baca Juga: Sudah Bantai 20 Tentara India, Kini Tentara China Berhasil 'Memasak' Puluhan Tentara India Hidup-hidup dengan Senjata Rahasia, 'MerekaTidak Bisa Berdiri'

Artikel Terkait