Asyik Hancurkan Pangkalan Militer Iran, Israel Malah Temukan 'Situs Militer' Rahasia Sang Musuh, Lokasinya Benar-benar Tak Terlacak, 'Ada Berbagai Bahan Peledak di Sekitarnya'

Mentari DP

Penulis

Militer Israel dilaporkan meluncurkan serangan udara untuk menghancurkan pangkalan militer Iran. Apa yang terjadi?

Intisari-Online.com - Diketahui Israel dan Iran adalah musuh bebuyutan.

Dan kabar terbaru Israel menyerang Iran.

Dilansir dariexpress.co.uk pada Kamis (19/11/2020), militer Israel dilaporkan meluncurkan serangan udara untuk menghancurkan pangkalan militer Iran.

Sasarannya kali ini adalah pangkalan militer Iran dan Suriah di Suriah.

Baca Juga: Kerja Senyap CIA-Mossad di Balik Pelacakan dan Pembunuhan Orang Nomor 2 Al-Qaeda, AS Makin Leluasa Serang Fasilitas Nuklir Iran?

Akibatnya setidaknya 10 orang, termasuk lima warga Iran, tewas dalam aksi militer tersebut.

Hal tersebut dilaporkan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Meskipun Israel telah berulang kali menyerang sasaran di Suriah yang dilanda perang dalam beberapa tahun terakhir, Israel jarang mengakuinya.

Manuver terbarunya mengirimkan sinyal yang jelas kepada dunia bahwa mereka akan mengejar kebijakannya untuk menyerang melintasi perbatasan meskipun Presiden AS Donald Trump kalah dalam pemilihan umum.

Media pemerintah Suriah mengatakan tiga tentara Suriah tewas dan satu lagi terluka.

Baca Juga: Pesawat Pengintai Asing Masuk Wilayah Laut China Selatan,China Marah Besar dan Segera Usir, Namun Tindakannya Malah Dicemooh Negara Lain, 'Justru China Paling Parah'

Pengamat mengatakan orang-orang Iran yang tewas adalah anggota Pasukan Quds elit.

Kelompok ini adalah cabang dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dan berspesialisasi dalam perang tidak konvensional dan operasi intelijen militer.

Pengawas juga mengatakan setidaknya dua milisi Syiah Lebanon atau Irak kehilangan nyawa dalam serangan itu.

Seorang komandan pasukan pro-Damaskus membantah bahwa Iran atau Lebanon termasuk di antara korban.

Israel mengatakan pihaknya membalas atas apa yang disebutnya operasi yang disponsori Iran.

Di mana warga Suriah menanam bahan peledak di dekat pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara militer Israel, mengatakan delapan sasaran telah terkena.

Dia mengatakan mereka adalah milik tentara Suriah atau Pasukan Quds, di daerah yang membentang dari sisi Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel hingga pinggiran Damaskus.

"Mereka termasuk markas besar Iran di bandara internasional Damaskus, sebuah "situs militer rahasia" yang menampung delegasi militer Iran, dan Divisi 7 angkatan bersenjata Suriah," katanya.

Baca Juga: Masih Jadi Presiden AS Walau Kalah Pilpres, Trump Mendadak Mau Serang Fasilitas Nuklir Iran, Buat Militer 2 Negara Siaga Penuh untuk Perang Terbuka

Letkol Conricus mengatakan pertahanan permukaan ke udara Suriah juga dihantam setelah menembaki pesawat dan rudal Israel.

Seorang mantan komandan militer Suriah mengklaim serangan itu juga menargetkan pangkalan kelompok Syiah Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah di Suriah.

Tapi ini tidak disebutkan oleh Letkol Conricus.

Israel tahun ini telah meningkatkan serangannya terhadap target terkait Iran di Suriah.

Sumber intelijen Barat menggambarkan ini sebagai perang bayangan untuk mengurangi pengaruh Iran di wilayah bermasalah.

Trump telah menjadi pendukung kuat intervensi militer Israel terhadap pasukan Iran di Suriah.

Namun hal ini mungkin berubah ketika Joe Biden memimpin AS.

Baca Juga: Sudah Bantai 20 Tentara India, Kini Tentara China Berhasil 'Memasak' Puluhan Tentara India Hidup-hidup dengan Senjata Rahasia, 'MerekaTidak Bisa Berdiri'

Artikel Terkait