Advertorial

Duluan Ayam atau Telur? Sains Akhirnya Ungkap Mana yang Lebih Dulu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Mana yang lebih dulu: ayam atau telur? Agar pertanyaan itu tidak menggau, mari simak penjelasannya menurut sains.
Mana yang lebih dulu: ayam atau telur? Agar pertanyaan itu tidak menggau, mari simak penjelasannya menurut sains.

Intisari-Online.com- Mana yang lebih dulu: ayam atau telur?

Pertanyaan ini sering diidentikkan dengan pertanyaan filosofis yang seolah tak akan bisa terjawab dan hanya menambah pusing saja.

Namun, sains menggunakan prinsip-prinsip biologi evolusioner nampaknya menjadi jalan keluar yang membawa penerangan atas pertanyan itu.

Menurut hasil riset lembaga itu, ayam yang pertama muncul, dan telur ayam menyusul kemudian.

Baca Juga :Lika-liku Kisah Cinta Pangeran Charles dan Camilla: Kenal Duluan, Skandal Perselingkuhan, Akhirnya Hidup Berdampingan

Kok bisa? Mari kita bahas!

TELUR PERTAMA

Telur ditemukan di seluruh kingdom animalia.

Secara teknis, telur hanyalah wadah tempat embrio dapat tumbuh dan berkembang hingga bertahan hidup dengan sendirinya.

Baca Juga :Misteri Menghilangnya Kim Jong Un Sudah Terjawab

Tapi mari kita fokus pada jenis telur burung seperti yang kita kenal sekarang.

Telur pertama kali muncul sekitar jutaan tahun yang lalu.

Sebelumnya, hewan mengandalkan air guna reproduksi.

Mereka bertelur di kolam dan lingkungan lembab lainnya sehingga telur tidak mengering.

Baca Juga :Inilah Beda JI dan JAD Menurut Ali Imron, Salah Satunya Soal Paham 'Menghalalkan Darah Manusia'

Pada titik tertentu, telur jenis baru mulai berkembang.

Ia adalah telur yang memiliki tiga selaput ekstra di dalamnya: chorion, amnion dan allantois.

Setiap selaput memiliki fungsi yang sedikit berbeda, namun mereka semua menjadi satu paket tempat tertutup di mana embrio dapat mengambil nutrisi yang tersimpan dan hidup di dalam telur ini.

Cairan ekstra yang terbungkus dalam amnion, dilengkapi dengan kulit luar yang keras, memberikan perlindungan ekstra juga bagi embrio di dalamnya.

Tidak membuatuhkan air, telur yang dihasilkan di darat ini berasal dari evolusi panjang binatang tetrapoda (berkaki 4 termasuk burung dan unggas) sejak kira-kira 340 juta tahun yang lalu.

Baca Juga :Buaya Diserang Keluarga Berang-berang, Tebak Siapa Pemenangnya?

AYAM PERTAMA

Ayam pertama yang ada adalah hasil mutasi genetik yang terjadi di zigot hasil produksi oleh dua proto-ayam.

Ini berarti dua proto-ayam kawin, menggabungkan DNA mereka bersama-sama untuk membentuk sel pertama dari ayam pertama.

Mutasi genetik terjadi di sel pertama itu, dan mutasi itu menjadi ayam asli pertama yang disebutGallus gallus.

Baca Juga :Biarkan Wanita Orgasme Duluan

Ia berasal dari berbagai negara Asia Tenggara termasuk India, Cina selatan, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Gallus gallussepertinya dijinakkan oleh penduduk Asia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sebagai lapisan telur yang kurang agresif.

Inilah ayam yang kita kenal hari ini dan disebut sebagaiGallus gallus domesticus.

Bukti arkeologi menunjukkan kemunculanGallus gallusdijinakkan pertama kali sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Meski analisis DNA menunjukkan perkiraan yang jauh lebih awal, yakni 58.000 tahun yang lalu.

Mengingat telur secara umum terbukti ada sejak sekitar 340 juta tahun lalu dan ayam pertama berevolusi sekitar 58 ribu tahun yang lalu, kita berani taruhan bahwa telur datang lebih dulu! Iya kan?

Baca Juga :Penyebab Biduran yang Harus Anda Tahu Serta Bagaimana Cara Mengobatinya

TELUR AYAM PERTAMA

Tapi, bukankah ada beberapa ilmuwan yang mengklaim bahwa, faktanya, ayam datang lebih dulu?

Klaim ini datang dari beberapa peneliti yang mempelajari bentuk cangkang ayam.

Kulit telur ayam sebagian besar terbentuk dari kalsium karbonat (CaCO3).

Baca Juga :Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Kronologi Lahirnya Bibit Nasionalisme

Sumber kalsium itu didapatkan ayam dari sumber makanannya.

Untuk membentuk cangkang, kalsium itu perlu disimpan dalam kristal CaCO3, dan proses ini sangat bergantung pada keberadaan sebuah protein yang disebut ovocleidin-17 yang hanya dapat ditemukan di ovarium ayam.

Protein ini berfungsi mempercepat pembentukan cangkang telur pada ayam.

Dari sinilah kemudian disimpulkan bahwa telur ayam ada setelah keberadaan ayam itu sendiri.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Pasukan Khusus Indonesia, Ternyata 'Dibidani' Serdadu Belanda yang Pernah Menjadi Musuh Pejuang Indonesia Ini

Tanpa adanya protein ovocleidin-17, telur ayam tidak mungkin ada.

Jadi keberadaan telur (secara umum) dan telur memang lebih dahulu telur.

Namun antara telur ayam dan ayam, ayam lebih dahulu datang.

Artikel ini telah di-review oleh sejumlah ahli, seperti Profesor Evolusi Biologi, Rick Shame dari University of Sydney; ahli Palenteologi Vertebrata, Profesor Trevor Worthy dari Flinders University; dan Dr Walter Boles, Bagian Ornitologi Universitas Australia..

(*)

Artikel Terkait