Intisari-Online.com - Agen mata-mataKorea Selatan mengaku telah memecahkan misteri menghilangnya Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara, selama hampir 6 minggu kemarin. Shin Kyung-min, salah seorang anggota parlemen Korsel mengatakan, Kim menghilang karena melakukan operasi kista di engkel kirinya.
Menghilangnya Kim sempat memunculkan hiruk-pikuk, baik di dalam maupun luar negeri. Anggota parlemen tersebut--berdasar data yang diperoleh dari mata-mata-- juga mengatakan, bawah kista yang diderita oleh Kim mungkin saja kembali mengingat kondisi Kim yang mengidap obesitas. Selain itu, jadwal Kim juga sangat padat.
Kim terakhir kali muncul di media pemerintah pada 3 September 2014 dan baru muncul kembali pada 14 Oktober 2014. Terhitung, Kim menghilang selama hampir enam minggu. Anehnya, Kim muncul dengan kondisi yang kurang lazim, ia sedikit terpincang-pincang dan membawa tongkat. Kim juga terlihat lebih kurus.
Dari pantauan agen mata-mata milik Korsel itu juga diketahui bahwa Kim mengidap tarsal tunnel syndrome, suatu kondisi nyeri yang disebabkan oleh kompresi saraf, kadang-kadang juga disebabkan oleh kista. Biasanya, pembedaan dirasa menjadi solusi paling tepat untuk menghilangkan gangguan tarsal tunnel syndrome.
Karena kondisinya itu, Kim tidak diperbolehkan membebani kakinya selama kurang lebih 10 hari pascaoperasi. Menurut situs web NYU Langone Medical Center’s Department of Neurosurgery, pemulihan gangguan ini bisa memakan waktu dua hingga tiga bulan.
Untuk informasi, misteri menghilangnya Kim Jong Un tidak bisa didapat dan diuraikan dalam waktu yang singkat. Dibutuhkan identifikasi mendalam terkait apa yang sebenarnya terjadi pada pria berbadan tambun itu. (Huffington Post)