Advertorial
Intisari-Online.com - Jika Amerika Serikat (AS) adalah lawan yang seimbang bagi China, maka bagi Taiwan sebaliknya.
Di mana jelas-jelas militer mereka kalah jauh dari militer China.
Walau begitu, militer Taiwan tetap berusaha.
Sepertibaru-baru ini militer Taiwan melakukan uji coba rudal jelajah.
Hanya saja hasilnya tak seperti diharapkan mereka. Di manamenurut mereka mampu menghancurkan fasilitas penting milik China.
Di sisi lain, pakar militer China menyebut rudal tersebut tidak akan bisa menyentuh China.
Pada hari Rabu (11/11/2020), Angkatan Udara Taiwan menguji rudal jelajah baru dengan nama Wan Chien.
Surat kabar lokal,Liberty Times, mengabarkan bahwa rudal tersebut mampu menyerang bandara, pangkalan, dan area perakitan pasukan di sepanjang pantai tenggara dari daratan China.
Bertolak belakang dengan klaim itu, pakar militer China, Wei Dongxu, mengatakan bahwa Wan Chien bisa dengan mudah dicegat.
MelansirGlobal Times, Dongxu mengakui bahwa rudal Wan Chien dapat digunakan sebagai senjataace-in-the-holejarak jauh dalam melawan serangan pendaratan amfibi dan secara aktif menyerang instalasi militer lawan.
Dongxu melihat bahwa sebagian dari rudal tersebut menggunakan desain ala AS.
Menurut Dongxu, kemampuan tempur jet IDF yang membawa rudal Wan Chien juga tidak luar biasa.
Berkat sistem peringatan dini yang luas milik China, serangan rudal Taiwan bisa dengan mudah dihentikan.
"Jet tempur Taiwan akan dihancurkan sebelum mereka mendapat kesempatan untuk meluncurkan rudal Wan Chien," ungkap Dongxu kepadaGlobal Times.
Bahkan kalaupun jet temput berhasil meluncurkan beberapa rudal Wan Chien, serangkaian rudal dan sistem pertahanan udara China masih bisa mencegatnya.
Rudal Wan Chien dinilai meluncur di udara dengan kecepatan rendah dan mudah diambil serta dikunci oleh radar.
Sang pakar juga mengungkapkan bahwa sistem rudal baru milik Taiwan tersebut pada dasarnya merupakan rudal biasa yang juga sudah dimiliki oleh China, bahkan dengan kualitas yang jauh lebih baik.
Salah satu jenis amunisi udara China yang sempat dipamerkan pada bulan Agustus lalu mampu membawa 240 submunisi dari enam jenis, yang jika dilepaskan dapat mencakup lebih dari 6.000 meter persegi.
Dengan kemampuan itu, para ahli meyakini rudal tersebut dapat menonaktifkan lapangan udara untuk waktu yang lama hanya dengan satu tembakan, dan tidak ada pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat.
(Prihastomo Wahyu Widodo)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Pakar militer sebut rudal baru Taiwan tidak akan berguna melawan China")