Advertorial
Intisari-Online.com - Militer Amerika Serikat seolah tak terkalahkan, bahkan jika melihat perbandingan kekuatan militer China dan AS, Negeri Paman Sam tampak mendominasi.
Meski begitu, bukan berarti AS bakal mendapatkan kemenangan yang menguntungkan, jika nekat berperang melawan China.
Kerugian besar bisa diderita Amerika, seperti yang diajarkan oleh sejarah masa lalu negara tersebut ketika perang melawan China.
Melansir media pemerintah China, Global Times (8/10/2020), Sekretaris Jenderal Pusat Studi Keamanan Internasional di Universitas Luar Negeri China, Ling Shengli, mengatakan, Perang Korea (1950-53) merupakan memori sejarah yang kerap menjadi rujukan China dan AS untuk menghindari bentrokan militer di masa depan.
Baca Juga: Inilah Perbandingan Kekuatan MIliter Indonesia dan Malaysia, Siapa Lebih Unggul di Udara?
Menurutnya, perang itu asimetris. Ada kesenjangan teknologi yang sangat besar antara militer China dan pasukan AS.
Namun, konflik tersebut membuat AS menyadari bahwa berperang dengan negara sebesar China akan sangat merugikan.
Itulah mengapa AS berusaha keras untuk menghindari bentrokan militer dengan China selama Perang Vietnam.
Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa kekuatan China sekarang sangat meningkat tujuh dekade kemudian.
Kedua belah pihak sangat mendesak untuk mencari cara mencegah terjadinya bentrokan militer, tulisnya.
Diketahui bahwa AS terus-menerus membuat kesalahan perhitungan strategis; seperti dalam kasus Perang Korea dan Perang Irak.
Untuk menghadapi pesaing kelas berat seperti China, AS harus memberi perhatian khusus dan menghindari kesalahan strategis dengan cara apa pun.
Di bawah situasi saat ini, dikatakan bahwa AS tidak akan mendapatkan keuntungan ekstra jika berperang dengan China.
"Langkah fatal ini akan memberikan pukulan telak bagi hegemoni AS. Ahli strategi AS yang bijaksana telah menyadari bahwa keberadaan damai dan persaingan dengan China lebih sesuai dengan kepentingan AS," katanya.
Ia menambahkan bahwa sejarah telah memberi AS pelajaran, bahwa kesalahan perhitungan strategis dengan China akan membuat AS membayar mahal.
Sementara itu, menurut peringkat Global Firepower berdasarkan indexPower kedua negara, Amerika Serikat memimpin dengan menempati peringkat pertama dalam hal kekuatan militernya.
Sementara itu, China berada di peringkat ke-3, di bawah AS dan juga Rusia.
Berikut ini perbandingan kekuatan militer China dan AS tahun 2020, menurut Global Firepower.
Anggaran pertahanan dan jumlah tentara
Melihat anggaran pertahanannya, militer AS juga merupakan yang terkaya dengan anggaran sebesar $ 750 miliar, sementara China tepat berada dibawah peringkat AS dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.
Jumlah penduduk China sebanyak 1.384.688.986 jiwa dengan personel militer aktif 2.183.000, sementara AS memiliki penduduk 329.256.465 dengan personel militer aktif 1.400.000.
Tentara China memang lebih banyak dari AS, namun Negeri Paman Sam menunjukkan dirinya mampu bersaing jika mempertimbangkan jumlah penduduk China yang memang jauh di atas penduduk AS.
Selain itu, kedua negara memiliki personel militer cadangan, China sejumlah 510.000 dan AS lebih banyak dengan 860.000 personel.
AS dan China berbagi keunggulan di sektor darat
Dua negara yang tengah berkonflik sengit ini berbagi keunggulan di sektor darat.
Amerika Serikat memimpin untuk kepemilikan tank dan kendaraan lapis bajanya. Tank berjumlah 6.289 unit, sedangkan kendaraan lapis baja 39.253.
Sementara senjata lainnya China lebih unggul, dengan 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.
AS jauh meninggalkan China di sektor udara
AS memiliki total persenjataan untuk sektor udara sebanyak 13.264 unit, dengan yang paling banyak adalah helikopter berjumlah 5.768.
Sementara China hanya memiliki 3.210 total persenjataan udara, denganhelikopter sebanyak 911 unit.
Lainnya, AS memiliki 2.085 pesawat tempur, 715 pesawat serangan khusus, 945 angkutan, 742 misil khusus, 967 pesawat serang helos, dan 2.643 pelatih.
Dan China memiliki 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 misil khusus, 281 pesawat serang helos, dan 314 pelatih.
China memimpin dengan armada lautnya
Di sektor laut, angkatan bersenjata China dibekali dengan total aset 777, yang membuatnya menempati peringkat ke-2 untuk kekuatan lautnya.
Untuk sektor laut, China hanya kalah dari militer negara pimpinan Kim Jong-un, Korea Utara. Sementara AS di peringkat ke-4.
China memiliki 2 kapal induk, 74 kapal selam, 36 kapal perusak, 52 fregat, 220 patroli, 29 mine warfare.
Kemudian AS dengan 490 kekuatan armada, di antaranya 20 kapal induk, 66 kapal selam, 91 kapal perusak, 0 fregat, 13 patroli, 11 mine warfare.
Untuk diketahui, selain personel militer, anggaran, dan persenjataan, peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower juga mempertimbangkan logistik, sumber daya, hingga kondisi geografi negara-negara dalam peringkat tersebut.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari