Kuburan cerpelai itu diputuskan berada di sebuah situs militer di Holstebro, barat laut Denmark.
Hal itu diumumkan oleh otoritas lingkungan dan kesehatan Denmark.
Ilmuwan mengatakan Cluster 5 menyebar dari pekerja peternakan ke cerpelai selama musim panas, sebelum kembali ke manusia.
Selama proses itu, mutasi terjadi pada lonjakan virus yang digunakannya untuk memasuki sel manusia.
Kekhawatiran di seluruh dunia menyebar, di tengah upaya Denmark untuk mengendalikan penyebaran, karena mutasi virus tersebut dapat menghambat efektivitas vaksin apa pun termasuk suntikan Pfizer.
Vaksin terobosan diturunkan menjadi 90 persen efektif kemarin. Namun, seperti kandidat vaksin terkemuka lainnya, vaksin ini bekerja dengan menargetkan protein "lonjakan".
Para ilmuwan belum membuktikan apakah Cluster 5 dapat membuat vaksin menjadi tidak efektif, tetapi dikatakan secara teoritis memungkinkan, karena media mutasinya berada.
Pejabat Inggris khawatir varian baru dari virus corona tersebut dapat memicu gelombang baru kasus, sementara negara tersebut telah berjuang melalui epidemi keduanya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR