Alasannya karena China dan Rusia telah membuat kemajuan penting dalam teknologi luar angkasa dan pengawasan maritim.
CMRE menyebut monitor terapung sebagai "drifters",
Dan mereka mengklaim membawa sekitar 20 instrumen untuk mendukung latihan NATO, bersama dengan penelitian kehidupan laut.
Sebuah laporan dari DARPA mengklaim perangkat tersebut akan memberikan informasi real-time tentang peristiwa di lautan.
“Setiap pelampung pintar berisi serangkaian sensor yang tersedia secara komersial untuk mengumpulkan data lingkungan."
"Seperti suhu permukaan laut, keadaan laut, dan lokasi."
"Serta data aktivitas tentang kapal komersial, pesawat terbang, dan bahkan mamalia laut yang bergerak melalui area tersebut."
Float mengirimkan data secara berkala melalui satelit ke jaringan cloud untuk penyimpanan dan analisis waktu nyata.
John Waterson, dari DARPA, mengatakan kepada Forbes pada bulan Agustus bahwa "drifter" mencakup serangkaian peralatan, yang terdiri dari "kamera, radio yang ditentukan perangkat lunak, penerima AIS, mikrofon, dan hidrofon".
Mereka juga dibangun dengan bahan yang aman bagi lingkungan, dan tidak akan merusak ekosistem laut atau perahu.
Pentagon akan menguji perangkat tersebut di Southern California Bight dan Teluk Meksiko sebelum meluncurkannya ke lautan lain.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR