Advertorial
Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ucapan selamatnya atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru.
Ucapan selamat itu disampaikan Presiden Jokowi melalui akun Instagramnya.
Selain Presiden Jokowi, beberapa pemimpin negara lain juga memberikan ucapan selamatnya.
Namun ternyata ada 9 pemimpin negara lainnya yang dilaporkan belum memberi ucapan selamat.
Menariknya, ke 9 pemimpin negara itu memang 'dekat' atau menjadi 'musuh' Presiden Donald Trump.
Siapa saja mereka?
Berikut adalah beberapa pemimpin dunia yang diketahui belum memberi ucapan selamat kepada Joe Biden, atau setidaknya tidak segera mengucapkan selamat, dilansir BBC pada Selasa (10/11/2020).
1. Presiden Rusia, Vladimir Putin
Empat tahun lalu,Vladimir Putintermasuk orang pertama yang memberi selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya.
Namun kali ini, belum ada cuitan atau panggilan apa pun dari Putin kepada Biden.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Putin menunda memberi ucapan selamat kepada Biden karena adanya tuntutan hukum yang sedang diajukan tim kampanye Trump.
"Kami yakin hal yang benar untuk dilakukan adalah menunggu hasil resmi pemilihan," katanya kepada wartawan.
2. PM Slovenia, Janez Jansa
Janez Jansa termasuk pemimpin dunia yang menunjukkan dukungannya kepada Trump secara terang-terangan.
Bahkan, Jansa mencuitkan ucapan selamat kepada Trump pada Rabu (4/11/2020) lalu, jauh sebelum penghitungan suara hampir selesai.
Namun, pada Sabtu (7/11/2020) lalu, Jansa menunjukkan bahwa AS adalah mitra strategis Slovenia.
Dia mengatakan, hubungan persahabatan antara AS dan Slovenia akan tetap terjalin, siapa pun presidennya.
3. Menteri Dalam Negeri Estonia, Mart Helme
Mart Helme mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (9/11/2020) kemarin setelah dia dan putranya, Menteri Keuangan Martin Helme, membuat tuduhan tentang kecurangan dalam Pilpres AS di sebuah acara bincang-bincang radio pada Minggu (8/11/2020) sebelumnya.
Helme juga menggencarkan tuduhan korupsi yang tidak berdasar terhadapJoe Bidendan putranya, Hunter Biden.
"Tidak ada gunanya membicarakan demokrasi atau supremasi hukum apa pun jika pemilu bisa begitu terang-terangan dicurangi secara masif," ujar Helme.
4. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro
Jair Bolsonaro sering dianggap sebagai sekutu Trump, sehingga dijuluki sebagai "Trump of the Topics."
Oleh karena itu, tak mengherankan jika Bolsonaro belum memberi selamat kepada Biden.
Laporan media Brasil yang mengutip sumber-sumber pemerintah mengabarkan, Bolsonaro berencana untuk menunggu hasil dari gugatan hukum Trump atas Pilpres AS.
5. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador
Lopez Obrador adalah pemimpin Amerika Latin lainnya yang telah berusaha menjaga hubungan baik dengan Trump.
Meskipun begitu, masih ada ketegangan atas kebijakan keras Donald Trump tentang migran, khususnya janjinya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan kedua negara.
Oleh karena itu, pemimpin Meksiko berhati-hati dalam merespons Pilpres AS.
Lopez Obrador mengatakan, dia akan menunggu hingga masalah hukum terkait pemilu selesai.
6. PM Israel, Benjamin Netanyahu
Netanyahu termasuk pemimpin dunia yang tidak pernah menyembunyikan kedekatannya dengan Trump.
Meskipun dia memberi salam kepada Biden dalam sebuah video, para pengamat mencatat tidak adanya kata "presiden terpilih" dan "wakil presiden terpilih" dalam ucapannya.
"Saya ingin membuka dengan salam untuk Joe Bidendan Kamala Harris."
"Selama hampir 40 tahun, saya memiliki hubungan pribadi, awet, dan hangat dengan Joe biden dan saya mengenalnya sebagai teman baik di negara Israel," ujarnya dalam sebuah pernyataan video.
7. Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman
Putra mahkota Saudi telah menyatakan kemenangan Biden.
Namun, Mohammed bin Salman menyatakannya setelah 24 jam kemenangan Biden tersiar di dunia.
Sementara itu, para pemimpin Timur Tengah lainnya telah mengucapkan selamat sejak hari Sabtu (7/11/2020).
Padahal, Mohammed bin Salman tidak membutuhkan waktu lama untuk memberi selamat kepada Presiden Tanzania, John Magufuli, atas pemilihannya, pada hari yang sama.
Biden telah berjanji untuk memperbaiki kembali hubungan dengan Arab Saudi, khususnya atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dan perang saudara di Yaman.
8. Presiden China, Xi Jinping
Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Trump pada 2016 silam, sehari setelah kemenangannya dalam Pilpres AS kala itu.
Namun kali ini, China masih menahan diri untuk memberikan reaksi apa pun terhadap hasil pemilu AS.
Juru bicara Kemenlu, Wang Wenbin, menyatakan kemenangan Biden dalam sebuah pengarahan pada Senin (9/11/2020).
Namun, Beijing akan tetap mengawasi jalannya hukum dan prosedur atas gugatan terhadap Pilpres AS.
9. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
Belum ada tanggapan dariKim Jong Unatas hasil pemilu AS.
Bahkan, hingga Senin (9/11/2020) waktu AS, media pemerintah Korut masih bungkam.
Pada 2016 lalu, Kim Jong Unjuga tidak memberikan selamat kepada Trump, hingga dua hari setelah hasil pemilihan keluar.
Diketahui, Trump dan Kim Jong Unmemiliki hubungan yang bergejolak.
Sementara itu, Biden menggambarkan Kim Jong Unsebaagi "preman" dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk berdiplomasi pribadi dengannya.
Pemimpin Korea Utara itu pun menyebut Biden sebagai "orang bodoh dengan IQ rendah."
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)
(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul"9 Pemimpin Dunia yang Belum Memberi Selamat kepada Joe Biden, dari Vladimir Putin hingga Kim Jong Un")