Aturan mengatakan bahwa pembicara harus mengadakan pemilihan di parlemen.
"Perubahan harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada," kata Amaral kepada wartawan.
Juga menambahkan bahwa dia akan membawa masalah ini ke pengadilan untuk mendapatkan keputusan tentang masalah tersebut.
Sementara itu, pembicara baru menolak klaimnya.
"Saya mengumpulkan 40 suara, dan itu sah," kata Gutterres.
Keprihatinan juga datang dari Pastor Domingos Maubere, seorang pastor paroki di Dili.
Ia mengatakan sedih dengan kekerasan itu, menambahkan dia pergi ke gedung parlemen untuk meminta ketenangan.
"Saya pergi ke sana untuk menunjukkan kepada mereka kesedihan orang-orang yang menyaksikan kekacauan dan meminta anggota parlemen untuk segera menyelesaikan perbedaan mereka dan tunduk pada hukum," kata Pastor Maubere.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR