Biden mencap Kim sebagai "preman" selama debat presiden kedua dengan Donald Trump, dan membandingkannya dengan Hitler.
Melansir Express.co.uk, Senin (9/11/2020), Andrei Lankov, seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Kookmin di Seoul, berkata: "Pyongyang akan sangat tidak bahagia."
Lankov mengatakan ada peluang kecil tapi nyata dari kesepakatan diplomatik dengan Pyongyang seandainya Trump memenangkan masa jabatan kedua.
Tapi dia memperingatkan: "Biden hanya akan menendang kaleng di jalan."
Dia melanjutkan: "Di setiap akhir masa jabatan Presiden AS, mereka berada dalam situasi yang lebih buruk daripada di awal masa jabatan.
"Baik Barack Obama maupun Donald Trump tidak terkecuali, dan kemungkinan besar Joe Biden tidak akan menjadi presiden yang dikecualikan."
Dan ada kekhawatiran Kim akan melanjutkan program rudal nuklir jarak jauhnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR