Advertorial

Jadi Simbol Fenomenal di Timor Leste, Patung Raksasa Ini Ternyata Tidak Sembarang Dibangun, Diberikan Indonesia oleh Presiden Soeharto untuk Hal Ini

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Timor Leste pernah menjadi bagian dari wilayah Indonesia selama 24 tahun.

Itu terjadi setelah Indonesia menginvasi Timor Leste tahun 1975 hingga referendum Timor Leste tahun 1999 menunjukkan mayoritas rakyat wilayah tersebut menginginkan kemerdekaan.

Integrasi Timor Leste dengan Indonesia berlangsung selama masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Diakui oleh rakyat Timor Leste, meski banyak penderitaan dirasakan, namun tak dapat dipungkiri bahwa selama berada di bawah pimpinan Soeharto, pembangunan dilakukan di Bumi Lorosae.

Baca Juga: Kisah Warga Timor Leste, Pilih Tinggal di Indonesia Ketimbang Timor Leste, Sebut Nasibnya Baik dan Serba Kecukupan, Tapi Mengganjal Hal Ini dari Indonesia

Hal itu seperti yang diungkapkan peraih Nobel Perdamaian 1996 dan mantan Administrator Apostolik Dioses Dili, Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB di Mogofores, Portugal, Senin (28/1), dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, seluruh rakyat Timor Timur, yang kini dikenal Timor Leste, kapan saja dan dimana pun berada tidak akan pernah melupakan jasa besar mantan Presiden Soeharto dalam membangun rakyat dan tanah Timor Lorosae selama masa integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

"Orang Timor Lorosae tidak akan pernah melupakan jasa besar Pak Harto dalam membangun Timtim di segala bidang kehidupan.

"Kita berharap, walaupun Pak Harto telah meninggal dunia namun para pemimpin bangsa Indonesia yang menggantikannya memiliki semangat membangun seperti Pak Harto dan terus menjalin kerja sama Indonesia dengan Timor Leste demi tercapai perdamaian dan kesejahteraan bersama," kata Belo.

Baca Juga: Inilah Joint Task Force 2, Pasukan Khusus Terbaik di Dunia yang Terkenal Hebat Tapi Selalu Kalah Pamor dari Satuan Khusus AS

Salah satu peninggalan Presiden Soeharto di Timor Leste yaitu Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki yang dibangun pada tahun 1996.

Melansir atlasobscura.com, patung tersebut dibangun sebagai hadiah dari Indonesia kepada Timor Leste.

Presiden Indonesia Soeharto ingin memperingati 20 tahun invasi dan aneksasi Indonesia atas Timor Timur dengan setengah meminta maaf kepada rakyat Timor Timur atas beberapa dekade pendudukan Indonesia.

Timor Leste sendiri diketahui merupakan satu negara mayoritas Kristen di dunia, dengan 99,1% penduduknya menganut agama tersebut.

Baca Juga: Terkenal Kepala Batu, Trump Bisa Jadi akan Diseret Keluar Dari Gedung Putih oleh Pasukan Pengawal Terbaik di Dunia Ini

Sementara Indonesia, merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Rupanya, pembangunan patung tersebut juga bertujuan untuk menyenangkan mayoritas Katolik di Timor Leste.

Disebut Suharto, seorang Muslim, membangun patung Yesus raksasa berdiri di atas bola dunia, yang dapat diakses dengan tangga 590 langkah.

Patung itu dibangun di kota Bandung, Indonesia, di mana hampir semua pekerja yang mengukir wajah Yesus menjadi tembaga adalah Muslim.

Baca Juga: Sempat Olok-olok Joe Biden Dua Pekan Lalu Bersama Trump, PM Israel Netanyahu Kini Mulai Khawatir

Dengan tiga bulan pembangunan dan biaya 5 miliar rupiah ($ 559.000), pemerintah Indonesia gagal untuk menenangkan mayoritas rakyat Timor.

Disebut bahwa alasannya adalah karena Soeharto memiringkan patung itu menghadap ibu kota Indonesia, Jakarta, yang menimbulkan kontroversi di antara orang Timor.

Dikatakan bahwa tipuan tersebut tidak banyak berpengaruh dalam menghentikan gerakan kemerdekaan Timor Timur, yang sangat banyak dipilih orang pada tahun 1999 dan akhirnya dimenangkan pada tahun 2002.

Meski begitu, seperti mitranya di Rio De Janeiro, patung Kristus di Dili masih berdiri hingga saat ini dan menjadi salah satu daya tarik wisata Timor Leste.

Baca Juga: Bencinya Setengah Mati dengan China, Waktu Kalah Jadi Presiden Pun Donald Trump Masih Lampiaskan Amarahnya ke China dengan Cara Ini

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait