Muhajir dan sebagian keluarganya memilih bergabung dengan Indonesia, sementara sebagian keluarga lainnya memilih kemerdekaan.
Perbedaan pilihan itu pun sempat membuat hdubungannya dengan sang adik juga terputus.
"Sempat putus komunikasi hampir 5 tahun,"
"Dulu kan anggaplah ideologi, namanya pilihan, mereka pilih merdeka, saya ingin bergabung dengan Indonesia itu artinya beda pendapat," katanya.
Mengambil jalan yang berbeda dengan adik dan sebagian keluarga lainnya, Muhajir mengaku merasa hidupnya jauh lebih baik di tanah pengungsian.
Ia menceritakan, bahwa justru saudaranya di Timor Leste mengambil berasnya di Kupang karena kualitas berast di Timor Leste kurang bagus.
"Malahan saudara saya yang di Timor Leste ambil berasnya dari Kupang terus dibawa ke sana."
"Di sana mereka punya beras kurang bagus makanya ambil di sini," ungkapnya.
Source | : | pos kupang |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR