Intisari-online.com - Semenjak kasus penggelapan moge dan sepeda brompton di pesawat Garuda Indonesia yang ditemukan oleh pihak bea cukai akhir tahun 2019 lalu, penyidikan kasus korupsi BUMN Garuda Indonesia seakan-akan mandeg.
Kini nama mereka tercoreng kembali setelah terkait dengan penyelidikan yang dilaksanakan oleh KPK Inggris.
Melansir Kontan.co.id, Serious Fraud Office (SFO) atau KPK Kerajaan Inggris telah memulai penyelidikan itu.
Melansir Aerotime, SFO mengungkapkan bahwa saat ini sedang melakukan penyelidikan aktif atas dugaan penyuapan dan korupsi sehubungan dengan kontrak dan/atau pesanan dari Garuda Indonesia.
"Karena ini adalah investigasi langsung, SFO tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut," demikian pernyataan singkat SFO seperti yang dikutip Aerotime.
Aerotime memberitakan, Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 18 jet regional Bombardier CRJ-1000.
Kesepakatan untuk memperoleh pesawat diselesaikan selama Singapore Airshow pada Februari 2012, di mana maskapai penerbangan tersebut pada awalnya setuju untuk memperoleh enam pesawat CRJ-1000, dengan opsi untuk menerima pengiriman 12 jet tambahan.
Berdasarkan pengumuman Bombardier saat itu, kesepakatan tersebut bernilai US$ 1,32 miliar dengan harga jual.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR