Hal tersebut menjadikannya salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Pada tahun 2050, India diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia (melampaui Amerika Serikat) dan akan menyumbang 15% dari total PDB dunia.
Hasil positif dari pertumbuhan tersebut sudah mulai memberikan dampak bagi warga.
“Dari akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, saya benar-benar telah melihat India berubah di depan mata saya,” kata penduduk asli Saurabh Jindal, yang menjalankan aplikasi Talk Travel .
“Pertumbuhan ekonomi telah menyebabkan banyak perubahan dalam gaya hidup masyarakat, dari suasana di kota hingga sikap dalam masyarakat dan pada akhirnya jalan dan pembicaraan keseluruhan negara dan penduduknya.”
Misalnya, telah terjadi "peningkatan besar" dalam kualitas televisi, ponsel, dan merek mobil selama 15 tahun terakhir, katanya, sementara perjalanan udara menjadi semakin mudah diakses, dan rumah menjadi "lebih mewah dan kaya".
Perbaikan tidak datang tanpa tantangan. Belanja infrastruktur telah melambat, bahkan saat lebih banyak mobil turun ke jalan; dan kurangnya penegakan peraturan telah menyebabkan peningkatan tingkat polusi, terutama di pusat-pusat perkotaan seperti New Delhi.
Pertumbuhan tersebut juga tidak selalu mencapai kesetaraan setiap warga negara. “Ada beberapa lapisan masyarakat (yang) masih menjalani kualitas hidup yang sangat rendah,” kata Jindal. “Anda dapat melihat permukiman kumuh di samping gedung bertingkat tinggi.”
Namun, perlakuan terhadap perempuan di sini juga membuat frustrasi warga, karena negara terus bergulat dengan krisis pemerkosaan dan pelecehan seksual yang sedang berlangsung.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR