Advertorial
Intisari-online.com -Jepang mulai pertimbangkan kembali pengadaan program Aegis.
Melansir Kontan.co.id, negeri matahari terbit tersebut ingin pengadaan 2 unit kapal Aegis.
Sebelumnya saat mantan Perdana Menteri Shinzo Abe masih menjabat, program pengadaan pertahanan tersebut dibatalkan.
Namun sedikit berbeda, Juli lalu Jepang membatalkan program Aegis yang berbasis di darat.
Baca Juga: Kini Giliran Jepang yang Makin Sering Diganggu China, Kunjungi Kepulauan Senkaku 57 Hari Non-stop
Rupanya ada alasan kuat mengapa program Aegis kembali diincar oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga.
Beberapa waktu yang lalu, negara tetangga Jepang, Korea Utara, umumkan jika mereka siapkan kapal selam baru.
Walaupun tidak sebutkan bagaimana spesifikasi kapal selam tersebut, tapi banyak pakar mengatakan kapasitas kapal selam itu cukup untuk membawa rudal balistik.
Artinya, Korea Utara sudah siapkan rudal balistik kapal selam (SLBM) sejak jauh-jauh hari.
Hal ini menjadi ancaman baru di stabilitas Asia Timur.
Sudah sejak lama Jepang memiliki program Aegis yang secara khusus dirancang untuk melawan rudal Korea Utara.
Program yang berbasis di darat, Aegis Ashore, Juli lalu dibatalkan karena kendala keamanan dan teknis.
Sampai saat ini belum ada keputusan final atas pembelian dua armada kapal Aegis.
Dikabarkan keputusan final akan diumumkan setelah pemerintah menerima laporan sementara pada pertengahan November dari dua perusahaan swasta yang dipercaya menangani program ini.
Kementerian Pertahanan Jepang juga diharapkan untuk segera mengalokasikan pengeluaran yang diperlukan dalam anggaran fiskal tahun 2021 yang akan disusun akhir tahun ini.
Setelah rencana tersebut mendapatkan izin, kapal Aegis tersebut nantinya akan memiliki fungsi yang disebut sebagai Pertahanan Udara dan Rudal Terpadu dan akan menangkal rudal balistik.
Tidak hanya itu, sistem pertahanan baru ini juga diharapkan bisa bekerja maksimal untuk melawan rudal jelajah (ICBM) dan jet tempur.
Atas dasar keamanan dan teknis, Jepang pada bulan Juni lalu memutuskan untuk menghentikan rencana pengadaan sistem pertahanan Aegis Ashore yang dikembangkan oleh AS.
Setelah melalui sejumlah pertimbangan, termasuk tiga opsi sistem pertahanan laut, Jepang akhirnya memutuskan akan meneruskan pembuatan kapal destroyer baru yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal.
Berdasarkan laporan Kyodo, kapal penghadang rudal ini diperkirakan akan memiliki bobot sekitar 9.000 ton, angka tersebut lebih besar dari kapal destroyer Maya yang hanya 8.200 ton.
Kapal Maya sendiri sampai saat ini masih menjadi kapal ber-Aegis terbesar milik Maritim Pasukan Bela Diri Jepang sejak diterjunkan dalam tugas pada bulan Maret lalu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Jepang pertimbangkan membeli 2 unit kapal Aegis untuk menghalau rudal Korea Utara"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini