Advertorial
Intisari-Online.com – Berhubungan intim bagi pasangan yang sudah menikah tentunya menjadi sebuah kewajiban.
Ini juga dimaksudkan untuk semakin mempererat ikatan perkawinan diantara pasangan suami-istri tersebut.
Berhubungan intim bisa dilakukan oleh pasangan suami-istri kapan saja sesuai keinginan mereka.
Namun, terkadangan keinginan berhubungan intim muncul di waktu tak terduga.
Salah satunya, di seputar periode menstruasi atau haid.
Perubahan hormon di seputar siklus haid terkadang membuat gairah seks sebagian wanita meningkat.
Berkaca dari kondisi tersebut, sejumlah orang jadi mempertanyakan, berhubungan seks saat menstuasi apakah bisa hamil.
Berhubungan seks saat menstruasi bisa hamil?
Menurut American Pregnancy Association, berhubungan seks saat menstruasi kemungkinan besar tidak menyebabkan kehamilan.
Tapi, ada kondisi khusus yang membuat wanita bisa hamil ketika berhubungan seks di periode tersebut.
Berhubungan seks saat haid peluang kehamilannya kecil karena tidak dilakukan saat masa subur.
Namun, wanita yang memiliki siklus haid pendek bisa tetap hamil ketika berhubungan saat menstruasi.
Siklus haid wanita biasanya berlangsung selama 28 hari.
Siklus haid dihitung dari hari pertama haid sampai sesaat sebelum haid dimulai lagi.
Panjang siklus haid bervariasi, antara 26 sampai 32 hari.
Wanita paling subur antara hari ke delapan sampai hari ke-19 dari siklus haid.
Wanita dengan siklus haid pendek atau antara 21 sampai 24 hari, berarti bisa berovulasi lebih awal dari siklus haid biasanya.
Seperti diketahui, sperma bisa bertahan di dalam rahim antara tiga sampai lima hari.
Wanita dengan jadwal ovulasi lebih awal tetap bisa hamil selang empat atau lima hari kemudian, setelah berhubungan seks menjelang akhir haid.
Untuk itu, pasangan yang sedang mengontrol kehamilan perlu mendeteksi masa subur pastinya dengan alat tes ovulasi.
Selain itu, berhubungan seks saat menstruasi juga bisa hamil apabila wanita keliru menafsirkan darah yang keluar dari vaginanya bukan berasal dari haid.
Melansir Kid's Health, terkadang wanita juga mengeluarkan darah dari vagina setelah ovulasi atau terlepasnya sel telur dari indung telur.
Periode ini merupakan masa subur wanita. Ovulasi terjadi sebelum pendarahan menstruasi berhenti.
Ovulasi juga bisa terjadi selama beberapa hari setelah menstruasi berakhir.
Jadi, apabila wanita berhubungan seks di hari-hari terakhir haid dan berovolasi dalam beberapa hari berikutnya, sperma kemungkinan masih bisa membuahi sel telur.
Apabila sedang melakukan program kehamilan, ada baiknya pasangan melakukan tes kesuburan sebelum berhubungan seks.
Risiko berhubungan seks saat menstruasi
Peluang kehamilan berhubungan seks saat menstruasi memang kecil.
Namun, pasangan tetap perlu mempertimbangkan risiko kesehatannya.
Melansir Medical News Today, berhubungan seks saat haid berisiko meningkatkan infeksi menular seksual, antara lain:
- Penyakit klamidia
- Kutil kelamin
- Gonorea
- Hepatitis B
- Herpes
- HIV
- Infeksi human papillomavirus (HPV)
- Sipilis
- Scabies
Wanita juga berisiko mengalami infeksi jamur dan bakteri pada vaginanya.
Tak hanya itu, hubungan seks saat menstruasi juga bisa meningkatkan risiko infeksi jamur pada penis.
Salah satu cara melindungi diri dari infeksi menular seksual, infeksi bakteri, dan jamur adalah berhubungan seks dengan kondom. (Mahardini Nur Afifah) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berhubungan Seks Saat Menstruasi, Apakah Bisa Hamil?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari