Advertorial

Minum Obat Kuat Sebelum Berhubungan Badan, Alat Vital Pria Ini Malah 'Tegang' Selama Sebulan, Niatnya Cuma Ingin Tahan Lama Justru Malah Jadi Malapetaka

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sama halnya dengan yang dilakukan pria ini, berpikir bahwa jika dia bisa tahan lama dia akan membuat pasangannya senang.
Sama halnya dengan yang dilakukan pria ini, berpikir bahwa jika dia bisa tahan lama dia akan membuat pasangannya senang.

Intisari-online.com - Hampir sebagian besar pria yang sudah melakukan hubungan intim, pasti menginginkan berhubungan yang tahan lama.

Namun, untuk melakukannya, seringkali kebanyakan pria menggunakan obat kuat supaya bisa tahan lama di ranjang.

Sama halnya dengan yang dilakukan pria ini, berpikir bahwa jika dia bisa tahan lama dia akan membuat pasangannya senang.

Sehingga, pria ini nekat mengonsumsi obat kuat viagra, sebelum "bertempur" dengan pasangannya di ranjang.

Baca Juga: Perhatian Buat Pria, Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur di Pagi Hari, Normal atau Perlu Mengunjungi Dokter?

Menurut Eva.vn, kisah ini terjadi tahun 2019 lalu oleh seorang pria asal Inggris bernama Nat Thind (26) dari Harvant, Hampshire, Inggris.

Sebelum berhubungan badan dengan pasangannya, dia membeli obat kuat viagra di Apotek pada Juni 2019.

Sebelunya, Nat dikatakan telah berulang kali menggunakan obat tersebut sebelum berhubungan badan.

Namun, satu ketika dia mengalami masalah serius setelah mengonsumsi obat tersebut, sebelum berhubungan intim dengan pasangannya

Baca Juga: Usianya Baru 8 Tahun, Gadis Ini Terang-terangan Beli 'Obat Kuat' di Apotek Sampai Membuat Apoteker Keheranan, Tapi Begitu Tahu Alasannya Apoteker Ini Langsung Terenyuh Dibuatnya

Saat dirinya mengonsumsi obat itu, awalnya normal saja, Nat tegang dan tahan lama ketika berhubungan badan.

Namun, begitu selesai melakukan hubungan intim, pasangannya puas, Nat masih mengalami ereksi.

Alat vitalnya masih tegang dan tidak mau turun, awalnya dia mengira baik-baik saja mungkin karena masih terkena pengaruh obat.

Namun, tanpa disadari, alat vitalnya itu terus tegan dan tidak mau turun, sehingga membuat Nat merasa khawatir.

Panik dengan kondisi itu, dia pergi ke rumah sakit dalam kondisi alat vitalnya masih berdiri, lalu menunjukkannya pada dokter.

Setelah menjalani pemeriksaan oleh dokter, Nat didiagnosis menderita sindrom ereksi berkepanjangan, sehingga memerlukan perawatan serius.

Baca Juga: Lepaskan Celana dan Pamerkan 'Kemaluannya' di Hadapan Audiennya, Beginilah Cara Nekat Penemu Viagra Ini Demi Buktikan Keampuhan Obat Kuat Buatannya

Dokter menggunakan metode jarum suntik untuk mengambil gumpalan darah di alat vitalnya, sayangnya "si kecil" milik Nat terlalu tangguh dan masih belum turun.

Karena situasinya masin berbahaya, dokter memutuskan untuk melakukan operasi pengambilan darah di alat vital Nat.

Dengan terpaksa dokter melakukan operasi membedah alat vital Nat pertama dokter membedah melalui ujung alat kelamin untuk menghilangkan gumpalan darah.

Tujuannya untuk membuat jalur sirkulasinya normal, awalnya Nat membayangkan metode itu sangat ngilu, tetapi lebih baik daripada alat vitalnya tidak mau turun selamanya.

Selesai operasi, alat vital Nat kembali normal, namun beberapa bulan kemudian setelah lukanya sembuh Nat alami hal mengerikan.

Bekas luka di alat vitalnya membesar, mati rasa, dan bagian ujung alat vitalnya nyeri, dan tidak bisa melakukan ereksi atau orgasme.

Baca Juga: Pamit Pergi Melayat, Wanita Ini Sebenarnya Check In Hotel Bareng Selingkuhannya, Nahasnya Nyawa Melayang Saat Berhubungan Intim

Dari seorang pria dengan kehidupan intim yang normal, Nat kini terancamm tidak bisa berhubungan intim lagi

Nat pergi ke rumah sakit sekali lagi, dan diperiksa dokter lalu alat kelaminnya divonis menderita kerusakan syaraf parah, dan hampir tidak bisa pulih.

Menurut Richard Viney, seorang ahli bedah urologi, memperingatkan, pemuda sehat untuk tidak menggunakan Viagra tanpa pengawasan medis.

Orang sehat yang menggunakan Viagra lebih besar mengalami disfungsi ereksi, jadi sebaiknya dihindari bagi pria yang sehat.

Bahkan dalam banyak kasus di luar negeri, banyak orang mengonsumsi Viagra bersamaan dengan obat seperti kokain, ini meningkatkan risiko ereksi berkepanjangan.

Artikel Terkait