Advertorial

Lepaskan Celana dan Pamerkan 'Kemaluannya' di Hadapan Audiennya, Beginilah Cara Nekat Penemu Viagra Ini Demi Buktikan Keampuhan Obat Kuat Buatannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pada saat itu dia melepaskan celananya, dan mempertontonkan "kemaluannya" dihadapan koleganya untuk membuktikan temuannya.
Pada saat itu dia melepaskan celananya, dan mempertontonkan "kemaluannya" dihadapan koleganya untuk membuktikan temuannya.

Intisari-online.com -Bagi segelintir orang tentu tidak asing dengan nama Viagra, obat kuat yang paling terkeal di dunia.

Meski demikian hanya sedikit orang yang mengetahui sejarah bagaimana obat ini dibuat.

Dua dekade lalu, Viagra pertama kalinya masuk industri farmasi sebagai produk obat, tetapi sedikit orang tahu ada kisah panjang di balik pembuatan obat ini.

Diskusi pertama tentang membuat obat yang membantu pria dengan disfungsi ereksi ini muncul pada KonferensiAmerican Urological Associationdi Las Vegas, Nevada tahun 1983.

Pertemuan berakhir dengan seorang peneliti dan fisiolog berusia 56 tahun bernama Giles Brandley.

Baca Juga: Punya Nafsu Kuda Tapi Tenaga Ayam, Kaisar China Ini Keranjingan Berhubungan Badan dengan Ratusan Selirnya Tapi Malah Mati Saat Berhubungan Badan

Pada saat itu dia melepaskan celananya, dan mempertontonkan "kemaluannya" dihadapan koleganya untuk membuktikan temuannya.

Bahwa dia telah menemukan solusi untuk disfungsi ereksi pria.

Dalam bukuThe Pleasure Gap, karya Kinda Rowland merinci peritiwa mengejutkan dan bagaimana hal itu membuka pintu untuk meneliti masalah sensitif pria.

Pada akhirnya mengarah pada pengembangan Viagra sampai saat ini.

Baca Juga: Apoteker Tercengang, Gadis 8 Tahun Ini Membeli Viagra, Obat Kuat Untuk Berhubungan Intim di Apotek, Siapa Sangka Alasannya di Baliknya Bikin Hati Terenyuh

Penulis Rowland menceritakan kisah di Kongres Asosiasi Urologi Amerika dalam bukunya tersebut.

Pada saat itu Dr. Brindley dijadwalkan untuk memberi kuliah tentang vasodilator sekelompok lubang pembuluh darah, yang dapat digunakan sebagai Perawatan disfungsi ereksi.

Tetapi alih-alih mempresentasikan penelitian dengan cara tradisional, Dr. Brindley memutuskan untuk memberikan kepada semua orang di konferensi pandangan paling intuitif tentang bagaimana vasodilator bekerja ketika disuntikkan ke "organ kejantanan".

Saat itu, Brindley tidak banyak dikenal orang, jadi ketika dia tampil dengan pakaian olahraga bukan dengan pakaian yang sopan.

Hal itu dengan cepat menarik perhatian banyak orang.

Brindley naik ke panggung untuk mempresentasikan temuannya dan mempresentasikan gambar yang berbeda untuk menggambarkan bagaimana organ intim saat "lemah" dan ketika "kuat".

Baca Juga: Pulang Mengantar Anaknya Sunat, Seorang Ayah Nyaris Pingsan Usai Membuka Perban di Alat Vital Si Bocah 3 Tahun

Dia juga mengatakan bahwa gambar "ereksi" didirikan dengan suntikan fenoksibenzamin (obat yang dapat membantu membuka pembuluh darah).

Kemudian, dia melanjutkan dengan menunjukkan efek fenoksibenzamin tepat saat konferensi.

Dia menyuntikan obat itu ke kejantanannya sendiri setelah 20 menit obatnya bekerja.

Brindley mengambil tindakan berani dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah medis.

Dia melepaskan celananya sendiri, dan mempertontonkan kejantanannya di hadapan banyak orang untuk membuktikan obatnya bekerja dengan baik.

Dr. Giles Brindley menjelaskan, "Ini adalah hasil dari menggunakan obat yang telah saya pelajari yang memiliki kemampuan menyebabkan ereksi untuk mengobati impotensi."

Baca Juga: Hancur Sudah Masa Depan Pria Ini, 'Kejantananya' Dipotong Oleh Istrinya Sendiri Gara-gara Lakukan Hal Ini, Dokter Memvonisnya Tak Bisa Berhubungan Badan Seumur Hidup

"Saya bereksperimen pada tubuh saya sendiri dan hari ini, saya menyuntikkannya ke penis saya sendiri dan efek obat yang baru saja bisa Anda lihat sendiri," katanya pada saat itu.

Menurut Rowland peserta konferensi terkejut, dan saat itu presentasi Brandley ditolak ketika menyampakainnya.

Meski begitu studinya mengbah pandangan orang tentang seks selamnya, dan memperkenalkan Viagra pada dunia tahun 1998.

Pada Maret 1998, FDA menyetujui Viagra, obat itu telah menghasilkan keuntungan sekitar 32,6 milliar dollar AS (Rp463 triliun) pada tahun 2018.

Artikel Terkait