Advertorial
Intisari-Online.com -Tanpa kita sadari, dan tentu saja lihat, tubuh kita menjadi ekosistem sendiri bagi beberapa makhluk hidup lain.
Mereka lahir, hidup, bahkan sampai mati di tubuh kita.
Salah satunya adalah makhluk hidup ini yang ternyata menetap hampir di semua wajah manusia.
Memang, mereka tak dapat dilihat, tapi mereka benar-benar ada.
Mau tahu makhluk apa itu?
Makhluk-makhluk itu adalah tungau mikroskopis, berkaki delapan yang mirip dengan laba-laba.
Sudah, jangan dibayangkan bentuk fisiknya…
Yang jelas, hampir semua manusia memilikinya. Makhluk ini menghabiskan hidup di atas wajah kita.
Mereka makan, berkembang biak dan akhirnya mati.
Sebelum kita lari ke kamar mandi dan membersihkan wajah, kita harus tahu bahwa ternyata makhluk mikroskopis ini tidak membahayakan nyawa.
Ada dua jenis tungau yang hidup di wajah kita:Demodex folliculorumdanD. Brevis.
Mereka adalah sejenisarthropoda, kelompok hewan yang masuk dalam kategori hewan bersendi, berkaki seperti kepiting dan serangga.
Kerabat terdekat mereka adalah laba-laba dan kutu.
TungauDemodexmemiliki delapan kaki pendek dan gemuk di dekat kepala mereka.
Tubuh mereka memanjang, mirip seperti cacing. Di bawah mikroskop, mereka terlihat sedang berenang-renang di minyak yang berada di wajah kita, dan sangat cepat.
TungauDemodextinggal di pori-pori kulit dan folikel rambut, sedangkanD.brevislebih suka menetap di tempat yang lebih dalam yakni di kelenjar sebaceous.
Kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak.
Selain di wajah, tungau ini juga ditemukan di daerah di tubuh kita yang lain, termasuk area genital dan dada.
Para ilmuwan sebenarnya sudah mengetahui sejak lama bahwa manusia membawa tungau.
TungauD. folliculorumpertama ditemukan terdapat pada kotoran telinga manusia di Perancis pada tahun 1842.
Pada 2014 lalu, Megan Thoemmes dari North Calorina State University bersama koleganya menemukan bahwa sekitar 14% manusia memiliki tungau.
Mereka juga menemukan DNA dari Demodex di setiap wajah yang mereka uji.
Populasi dari tungau ini mencapai ribuan. Selain itu, setidaknya ada dua ekor tungau di setiap sehelai bulu mata kita.
“Beberapa peneliti berpendapat bahwa tungau ini memakan bakteri yang ada di kulit kita,” ungkap Thoemmes.
“Yang lainnya berpikir bahwa mereka mungkin memakan sel-sel kulit mati kita, juga memakan minyak dari kulit kita.”
Telurnya tiga kali ukuran tubuhnya
“Kami hanya pernah melihat seekor demodex sedang bertelur,” tambah Thoemmes.
Demodexbetina bertelur di sekitar pori-pori kulit yang mereka huni. Tungau ini memiliki telur dengan ukuran yang besar, sekitar tiga kali ukuran tubuh mereka.
Dengan ukuran ini, mereka hanya bisa menelurkan satu telur saja dalam sekali waktu.
Sejauh ini para peneliti masih belum dapat mengenali makhluk kecil ini dengan pasti.
Namun keberadaanDemodexbisa dijadikan pengingat bahwa tubuh kita juga menjadi rumah bagi berbagai spesies.
Ada sebuah pelajaran sederhana disini, ada sebuah ekosistem (mungkin lebih) berada di tubuh kita.
(Artikel ini sebelumnya tayang di Nationalgeographic.co.id dengan judul "Makhluk di Wajah Manusia, Ada Namun Tidak Dapat Dilihat Oleh Mata")