Advertorial

Dikenal Haus Darah, Nyatanya Misi Kopassus Gagal Demi Selamatkan Seorang Anak, Kemarahan Komandannya Diterima Bulat-bulat Tapi Dia Tidak Menyesal, 'Itu Nurani Setiap Manusia'

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat (TNI AD).

Kopassus dikenal memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Biasanya prajurit Kopassus hanya menjalani misi khusus yang berat.

Walau begitu, sebagai pasukan khusus terbaik Indonesia, mereka selalu diharuskan berhasil dalam menjalankan misi.

Baca Juga: Tak Pakai Pasukan Militer,Filipina Siap Lakukan Bentrokan Brutal dengan China, di Titik Ini KemungkinanKonflik Akan Pecah, Presiden Xi Jinping: Coba Saja, Sebab Kami Terlalu Kuat

Tetapi meski memiliki kemampuan sebagai pasukan khusus, prajurit Kopassustetap manusia biasa yang memiliki hati nurani.

Bahkan, misi Kopassuspernah ada yang berujung kegagalan lantaran seorang anggota mengedepankan hati nuraninya sehingga menghambat jalannya misi.

Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia'karya Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W, hal ini pernah terjadi saat satu kompi Kopassustengahbertempur melawan GerakanAcehMerdeka (GAM).

Meski misi Kopassus saat itu berujung pada kegagalan, tapikejadian saat itu menunjukkan kalau Kopassusmasih mengedepankan hati nuraninya untuk menyelamatkan orang lain.

Baca Juga: 2 Lawan 1, KesalDituduh Campuri Pilpres AS, PutinIsyaratkan Buat Aliansi Militer Paling Kuat yang Pernah Ada AntaraRusia dan China,'Militer Amerika Langsung Kalah Telak!'

Misimereka jelas, rebut sebanyak-banyaknya senjata musuh dan tekan gerakan separatis.

Tanggal 9 Mei 2001 tim yang dipimpin Lettu Afriadi terlibat kontak dengan sejumlah besar anggota GerakanAcehMerdeka (GAM).

Afriadi optimistis timnya bisa menang dan merebut banyak senjata.

Namun, tiba-tiba di tengah sawah tempat pertempuran itu, seorang ibu berlari sambil menggendong anak perempuannya.

Prajurit Kopassus menghentikan tembakan.

Mereka berteriak-teriak agar ibu itu menyingkir karena pihak GAM terus menerus menembak.

Namun nahas, sebelum tim Kopassusmenyelamatkannya, sebutir peluru yang diduga dari pihak GAM mengenai ibu tersebut.

Melihat hal itu, seorang anak buah Lettu Afriadi yang bernama Pratu Stanley langsung merayap maju.

Tindakan yang dilakukan Pratu Stanley sungguh nekat.

Dia maju sampai 30 meter sambil terus menembak ke arah musuh dan melindungi anak perempuan itu.

Anak perempuan itu selamat dan dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.

Baca Juga: Dikenal Jadi Negara Maju, Justru Tingkat Anak Hilang di AS Sangat Tinggi, 45 Anak Hilang Ditemukan dan 179 Orang Jadi Tersangka Perdagangan Manusia, 'Anak-anak Itu Dieksploitasi'

Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa merenungi tindakannya itu.

Tak percaya, dia begitu berani mengambil keputusan itu.

Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.

Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajuritGAMlolos.

Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satupun.

Menyesalkah Letnan Afriadi?

Ternyata tidak. Dia menerima bulat-bulat semua teguran dari komandannya.

Dia juga memaklumi apa yang dilakukan Stanley. Semuanya karena hati nurani di tengah pertempuran.

"Itu adalah nurani setiap manusia."

"Saya sangat mengerti kenapa Stanley sampai melakukan hal itu."

"Buat saya dia tidak salah."

"Memang saya dimarahi banyak pihak karena seolah-olah tidak fokus pada tugas, tetapi saya tidak melihat ada yang salah."

"Stanley tidak pernah saya beri tahu mengenai teguran itu. Dia sudah cukup stres," tutup Lettu Afriadi.

(Putra Dewangga Candra Seta)

(Artikel ini telah tayang disurya.co.iddengan judul "Misi Kopassus Gagal Gara-gara Anggotanya Nekat Selamatkan Seorang Anak, Kapten: Dia Tidak Salah")

Baca Juga: Konflik Azerbaijan-Armenia: Ketika Prajurit Yahudi Bela Negara Islam dan Berperang di Garis Depan, 'Tolong Berdoa untuk Kami'

Artikel Terkait