Intisari-Online.com - Ketika pemerintah China mengklaim 80% wilayah Laut China Selatan, Filipina menjadi salah satu negara yang menolaknya.
Alasannya karena klaim China dianggap tak masuk akal dan melanggar hukum internasional.
Selain itu, Laut China Selatan merupakan tempat yang sangat penting bagi Filipina.
Sehingga, Filipina pun bersiap jika memang akan terjadi bentrokan dengan China.
Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (28/10/2020), Kepala angkatan laut Filipina Giovanni Carlo Bacordo mengumumkan bahwa negaranya akan mengirim ratusan milisi ke perairan yang diperebutkan di Laut China Selatan.
Ini dilakukan untuk menjaga kendali atas wilayah mereka.
Tetapi para ahli telah memperingatkan bahwa rencana baru itu akan meningkatkan risiko pertemuan antara pasukan non-militer di perairan yang sudah retak itu.
Filipina, di antara negara-negara Indo-Pasifik lainnya, baru-baru ini menegaskan kembali klaim mereka atas perairan tersebut, dengan AS dan India menantang China atas klaim "penindasan" tentang "kedaulatan" mereka.
Bacordo mengumumkan lebih dari 240 milisi akan dikirim ke Scarborough Shoal dan Kepulauan Spratly.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR