Beberapa pegawai IRA berpura-pura sebagai warga AS dan berkomunikasi dengan tim kampanye Trump untuk mencoba mengkoordinasi aktivitas politik, termasuk kampanye politik mereka.
Lebih dari 1000 pegawai dilaporkan bekerja dari St. Petersburg untuk jalankan pengaruh mereka di kampanye Trump, tujuannya agar Trump terpilih dan memberikan keuntungan bagi Rusia.
Taktik tersebut digunakan, tapi dengan cara yang lebih tersamarkan karena sekarang buku panduan Rusia telah bocor ke negara lain.
Mengutip dari CNN, investigasi awal tahun ini menemukan jaringan akun media sosial yang menarget AS dari warga di Ghana dan Nigeria, bekerja membantu Ruisa.
Sedangkan September kemarin, Facebook dan Twitter umumkan IRA menciptakan situs progresif palsu bernama Peace Data yang berhubungan dengan warga AS asli dan mempekerjakan warga AS untuk menulis artikel, kemudian dibagikan di berbagai platform media sosial.
Taktik domestik digunakan di luar negeri
Dalam waktu yang lama, operasi pengaruh China dilakukan secara online, menggunakan sensor dan propaganda untuk mengatur apa informasi yang bisa dilihat warga mereka.
Studi Harvard tahun 2017 mengestimasi bahwa pemerintah China memproduksi 488 juta unggahan media sosial palsu per tahun untuk menjadi buzzer dan pengalihan isu.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR