Advertorial

Password Wifinya Dibagikan Cuma-cuma pada Tetangga, 5 Bulan Kemudian Para Tetangga yang Nyambung Wifi Mendadak Ditangkap Polisi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Terkadang kita bersikap baik kepada orang lain hanya kita ingin berbuat baik, bukan karena mengharapkan imbalan.

Cerita berikut ini adalah contohnya, naun berujung pada kejutan.

Dilansir dari eva.vn, Kamis (22/10/2020), seorang pria yang tinggal di Inggris berbaik hati membiarkan tetangganya thetering wifi darinya.

Siapa tahu kemudian tetangganya itu ditangkap polisi?

Baca Juga: Dipandang Negara Termiskin di Dunia, Rakyatnya Hidup Miskin dan Kelaparan, Sebenarnya Berapakah Pendapatan Orang Bekerja di Timor Leste

Insiden itu terjadi di Paterson Close, di pinggiran Beaumont Leys, kota Leicester, Inggris.

Pada Maret 2020, seorang pemuda menyambut tetangganya yang berusia 60 tahun untuk tinggal bersebelahan.

Setelah itu, dia juga berbaik hati untuk berbagi jaringan wifi.

Pada pertengahan Agustus 2020, pria ini terkejut ketika polisi mengetuk pintu dan menangkapnya karena dicurigai telah mengunduh dokumen ilegal.

Baca Juga: 'Siapapun yang Bertanggung Jawab Atas Banyak Kematian Tidak Boleh Tetap Menjadi Presiden Amerika Serikat,' Serang Biden Kepada Trump di Debat Final Kandidat Presiden Sebelum Pilpres November Mendatang

Pada saat itu, pemuda itu sangat terkejut dan meyakinkan polisi bahwa dia tidak pernah mengunduh apapun yang cabul sebelumnya.

Ketika polisi memberikan bukti bahwa akun IP itu telah terlibat dalam pengunduhan konten tidak pantas, baru dia sadar.

Dia ingat bahwa pernah berbagi jaringan eifi dengan tetangganya yang berusia 60 tahun.

Pada 21 Agustus 2020, pria berusia 60 tahun ini ditangkap polisi.

Baca Juga: Kisah Gadis 14 Tahun yang Menangkan Hadiah Ratusan Juta Setelah Temukan Terapi Penyembuhan Covid-19, Seperti Apa Terapi yang Dimaksud?

Dia dengan cepat mengakui kejatannya.

Saat menyelidiki identitas, polisi mengungkap namanya yakni Robert Mawby.

Dia adalah seorang penjahat pedofil yang dijatuhi hukuman 6 bulan penjara pada tahun 2010 karena mengunduh gambar pelecehan anak.

Tak disangka 10 tahun kemudian, Robert tidak hanya tak berubah tapi juga masih mempertahankan pikiran dan tindakannya yang menjijikkan.

Baca Juga: Kasus Langka Covid-19: Awalnya Sehat, Justru Bisa Terkena Diabetes Tipe 1 Karena Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Dalam waktu lima bulan pria ini membagikan wifi dengan Mawby, dia mengunduh 489 gambar dan video cabul serta tak senonoh, yang sebagian besar merupakan anak-anak.

Saat ditangkap, Robert membela tetangganya dan mengaku telah mengunduh 476 foto dan 13 video.

Robert telah ditahan sejak Agustus atas tuduhan melanggar perintah pencegahan kekerasan seksual yang diberlakukan oleh pengadilan untuk membatasi akses internet pelanggar seks.

Dalam persidangan baru-baru ini, jaksa penuntut Phil Gibbs mengatakan:

Baca Juga: Meski Rajanya Dilindingi Hukum yang Ketat dan Memiliki Status Seperti Dewa, Iniah Alasan Rakyat Thailand Murka Hingga Berani Melakukan Aksi Protes dan Tak Lagi Menghormati Raja Thailand

" Ini adalah pelanggaran yang sangat serius."

Phil juga menambahkan bahwa melanggar perintah akan berujung pada hukuman penjara.

Selain mengunduh pornografi yang berkaitan dengan anak, Robert juga melanggar perintah dengan memiliki telepon genggam, laptop, dan hard drive.

Namun, James Bide-Thomas, pengacara Robert, meyakinkan hakim untuk membebaskan kliennya dan mengeluarkan perintah layanan masyarakat untuk membantu Robert mengatasi kecanduan seksualnya.

Baca Juga: Kisah Tragis Seorang Pria yang Terjebak di 'Senjata Kiamat' Milik Rusia, Saat Ditemukan Tak Hanya Mati Tubuhnya Dalam Kondisi Mengerikan, Dokter Juga Temukan Hal Ini di Tubuhnya

James berpendapat bahwa kliennya telah ditahan selama 2 bulan sebelum persidangan, dan tak menerima bantuan sebelumnya.

Akhirnya, Robert menerima perintah untuk melayani komunitas selama 3 tahun tanpa penahanan.

Baca Juga: Terus-menerus Diinvasi China, Ratusan Ribu Warga Hong Kong 'Kabur' dan Pindah Kewarganegaraan, Negara Eropa Ini yang Jadi Pilihan Karena Dianggap Lebih Kuat dari China

(*)

Artikel Terkait