"China memantik kemarahan seluruh dunia ... Perang berarti dunia menyerang China dari segala arah."
Menyusul pertempuran bulan Juni di Lembah Galwan, baik India maupun China mengklaim menginginkan resolusi damai untuk konflik tersebut.
Bulan lalu, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan pengiriman pasukan ke Ladakh, dekat Himalaya, dalam upaya menyelesaikan perselisihan.
Siaran pers bersama dari pemerintah India saat itu menyatakan bahwa kedua negara telah setuju untuk "menghindari kesalahpahaman tentang kesalahan penilaian pasir", serta untuk "menahan diri dari mengubah situasi di lapangan secara sepihak".
China juga mengonfirmasi bahwa India telah menyerahkan kembali seorang tentara China dari tahanan setelah mereka menyeberang ke wilayah yang dikuasai India di Ladakh, yang selanjutnya menandakan keinginan untuk diplomasi.
Tetapi kedua negara juga telah meningkatkan latihan militer di dekat Garis Kontrol Aktual yang disengketakan di Ladakh.
Perdana Menteri India Narendra Modi membuka terowongan yang membentang di seluruh negara bagian Himachal Pradesh utara India ke Ladakh memungkinkan pasukan akses yang lebih mudah ke LAC, serta untuk meningkatkan pariwisata.
Modi, membuka terowongan senilai $ 400 juta pada 3 Oktober, mengklaim itu adalah bagian dari dorongan New Delhi untuk menyaingi investasi infrastruktur Beijing.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR