Advertorial
Intisari-Online.com - Militer India menangkap seorang tentara China pada Senin (19/10) di wilayah terpencil Ladakh, di mana kedua negara itu terkunci dalam kebuntuan militer selama berbulan-bulan di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Sebuah pernyataan oleh militer India mengatakan, Kopral Wang Ya Long dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China ditangkap di dalam wilayah Demchok di Ladakh yang dikuasai India dan akan segera dibebaskan.
"Sesuai protokol yang ditetapkan, dia akan dikembalikan ke pejabat China di titik pertemuan Chushul-Moldo setelah menyelesaikan formalitas," kata militer India, Senin (19/10), seperti dikutip Channel News Asia.
China tidak segera berkomentar tentang penangkapan tentaranya tersebut oleh India.
Kebuntuan di dataran tinggi antara raksasa Asia itu dimulai pada awal Mei lalu dengan perkelahian sengit, dan meledak menjadi pertempuran tangan kosong dengan pentungan, batu, dan tinju pada 15 Juni yang menewaskan 20 tentara India.
China diyakini juga memiliki korban, tetapi belum memberikan perincian apapun.
Dua negara bersenjata nuklir tersebut saling menuduh menyeberang ke wilayah masing-masing dan melepaskan tembakan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun terakhir.
India dan China telah menempatkan puluhan ribu tentara di perbatasan yang disengketakan, dengan dukungan artileri, tank, juga jet tempur, dan bersiap menghadapi musim dingin yang keras di wilayah gurun yang dingin, di mana suhu bisa turun hingga minus 50 derajat Celcius.
Mereka telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan oleh pejabat militer, diplomatik, dan politik, termasuk negosiasi antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan mereka di Moskow bulan lalu.
Meskipun kebuntuan terus berlanjut, pembicaraan tampaknya telah menenangkan situasi di sepanjang perbatasan, dengan tidak ada agresi militer baru yang dilaporkan selama sebulan belakangan.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul 'Di tengah kebuntuan perbatasan, militer India tangkap tentara China'