Advertorial
Intisari-online.com -Tahun ini kembali diadakan latihan militer angkatan laut yang digelar oleh India, atau lebih sering dikenal sebagai Malabar.
Mengutip South China Morning Post, tapi kali ini India mengundang satu negara untuk ikut dalam latihan gabungan tersebut.
Malabar sering diadakan setiap tahunnya oleh India, AS dan Jepang.
Dan kali ini, Australia telah diajak oleh India untuk ikut latihan bersama.
Baca Juga: Swedia Blokir Jaringan 5G Huawei dan ZTE, Padahal Perusahaan Swedia Dapat Proyek 5G Besar Dari China
Dengan ini maka telah ada peningkatan kerjasama militer besar antara Canberra dan New Delhi sejak 2017 silam.
Kabarnya, sejak 2017 lalu, Australia telah 'hiatus' dari kelompok Dialog Keamanan Quadrilateral atau Quad.
Quad terdiri dari 4 negara yang sama, dan dengan bergabungnya Australia dalam latihan militer Malabar, maka Quad tidak akan hadapi hiatus lagi.
Undangan dari New Delhi datang setelah permintaan berulang-ulang dari Canberra dan bujukan dari Washington dan Tokyo.
Latihan ini dilihat oleh pakar sebagai latihan yang timbul atas satu kekhawatiran.
Profesor di Sentral Studi Strategi dan Pertahanan John Blaxand mengatakan, "ada satu faktor yang sama di sini, dan tidak susah untuk melihat faktor apa yang merekatkan mereka untuk hadapi kekurangan, ketidakpastian dan segala protokol yang bisa dilakukan untuk memudahkan pengaturan ini terlaksana.
"China telah sebabkan ini terjadi, mereka membawa hal ini kepada mereka sendiri," ujar Blaxland.
"Diplomasi 'pejuang serigala' mereka, keengganan mereka untuk bernegosiasi seputar Laut China Selatan, upaya mereka menggempur Samudera Hindia, dan juga cara mereka menyerang Pasifik Selatan telah menyebabkan banyak negara memusuhi China."
Pernyataan yang sama digemakan oleh James Goldrik, mantan laksamana bintang dua di Angkatan Laut Australia.
"Realistis saja, hubungan seperti Quad dan kelompok regional lain akan dipengaruhi langsung dari perilaku China," ujarnya.
"Jika China terus-terusan seperti ini, tidak heran jika negara-negara akan mulai bersekutu dan bekerjasama untuk menangkis ancaman yang muncul dari China."
Quad disebut oleh mantan perdana menteri jepang Shinzo Abe sebagai "permata keamanan demokrasi".
Quad pernah mengadakan satu ronde dialog dan latihan gabungan saat dibentuk tahun 2007, sebelum Canberra mundur untuk perkuat hubungan dengan Beijing.
Kala itu, Canberra menghadapi pilihan sulit karena Beijing merupakan partner dagang terbesar mereka.
Namun grup itu menguat kembali 10 tahun kemudian saat klaim teritorial China dan pembangunan militer di Laut China Selatan kian mengkhawatirkan, sebabkan perlu koordinasi di antara kekuatan regional lain.
Beijing layangkan klaim lebih dari 80% dari perairan strategis dengan kekayaan alam yang melimpah tersebut.
Walaupun Beijing belum pernah berkomentar resmi mengenai perluasan latihan gabungan itu, menteri luar negeri China Wang Yi tahun 2018 lalu menghina Quad sebagai konsep 'pemegang headline' yang akan hilang bagaikan buih lautan.
Sementara menteri luar negeri Australia Marise Payne mengatakan Senin lalu jika latihan yang makin luas itu akan memperkuat kemampuan 4 negara untuk "bekerjasama mempertahankan kedamaian dan stabilitas di seluruh wilayah."
Menteri Pertahanan India mengatakan para peserta latihan sudah sepakat untuk "meningkatkan keamanan dan perlindungan di domain maritim mereka."
Mereka juga mendukung "Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif" serta "gunakan aturan internasional".
Walau nama China tidak disebut oleh Canberra atau New Delhi, tapi kedua negara telah merasakan hubungan yang sulit dengan Beijing beberapa bulan belakangan.
Masalah mereka dengan Beijing berhubungan tidak langsung dengan klaim maritim Beijing.
Canberra dan Beijing telah tegang atas sanksi perdagangan, pandemi Covid-19, tuduhan penyadapan dan mata-mata, serta undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.
Sementara itu New Delhi dan Beijing sejak Mei telah terlibat ketegangan atas perbatasan Himalaya.
Segera setelah itu Juni lalu Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Perdana Menteri India Narendra Modi umumkan kerjasama strategis yang terfokus dalam meningkatkan kerjasama di berbagai hal termasuk pertahanan negara, pendidikan dan perdagangan.
Lalit Kapur, pensiunan komodor di Angkatan Laut India dan rekan senior di Delhi Policy Group, gambarkan latihan tersebut sebagai 'positif untuk India, Australia, dan wilayah itu.'
"Mungkin sudah cukup terlambat untuk menantang China atas klaim di Laut China Selatan," ujar Kapur.
"Namun hal itu sudah terjadi, yang perlu adalah menahan kemampuan China untuk meraih yang mereka inginkan termasuk cara koersif mereka di Samudera Hindia."
Namun menurutnya perlu lebih dari latihan militer untuk mengusir China.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini