Zenz berkata, "Strategi Beijing untuk menundukkan minoritas yang tidak patuh sedang bergeser dari penahanan ke kontrol sosial jangka panjang."
"Di garis depan upaya ini adalah perebutan hati dan pikiran menciptakan selanjutnya."
Anak-anak sering ditempatkan di panti asuhan negara atau sekolah dengan keamanan tinggi, tempat mereka diawasi dengan ketat.
Hampir semua kelas dan interaksi harus menggunakan bahasa Mandarian, bukan Uighur.
Menurut penelitian Zenz, ada total 880.500 anak yang hidup di fasilitas asrama pada tahun 2019.
Dampak penahanan terhadap anak-anak dan struktur keluarga menjadi salah satu aspek yang kurang diperhatikan dalam kebijakan China di Xinjiang.
Laporan saksi yang berada di luar China menunjukkan adanya hal yang disebut para pakar sebagai kebijakan terpisah dari keluarga.
Menurut Ekonom yang pertama menerbitkan temuan Zenz, jika jumlah dari daerah Yarkand diekstrapolasi ke seluruh Xinjiang, jumlah anak di bawah umur 15 tahun yang salah satu atau kedua orangtuanya mampu mencapai 250.000.
Data lain yang didapatkan dan dianalisis Zenz memberika detail kasus anak yang berada di panti asuhan.
Di keluarga lain, ada anak laki-laki berumur 7 tahun dan anak perempuan berumur 10 tahun yang berada di panti asuhan karena kedua orang tua mereka berada di pusat "pendidikan ulang".
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR