Menurut keterangan, di Timor Leste sebenarnya sangat membutuhkan uluran tangan dari Australia karena penurunan tajam minyak awal tahun ini akibat Covid-19.
Perang harga dengan negara seperti Arab, Rusia, membuat ekonomi negara kecil itu hancur.
Padahal, ekonomi Timor Leste yang sebelumnya sudah rentan, kini berada dalam risiko yang lebih berbahaya.
Mengingat sektor pendapatan minyak berkontribusi terhadap sekitar delapan puluh persen dari pengeluaran pemerintah.
Selain itu, kebuntuan politik membuat pemerintah belum menyetujui APBN 2020, yang berarti negara tersebut harus beroperasi di bawah sistem duo-desimal.
Sistem yang sama ini pernah digunakan dan disalahkan atas kontraksi ekonomi Timor Leste pada 2017 dan 2018.
Source | : | tribunnews,Serambi News |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR