Advertorial

Sanking Takutnya Taiwan Bersekutu dengan Amerika, Jet Tempur China Sudah 4.132 Kali Lalu Lalang di Atas Langit Taiwan, 'Naik 129% Dibanding Tahun Lalu'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Hubungan China dan Taiwan semakin tidak kondusif.

Sebenarnya kedua negara memang jarang akur. Terlebih karena China masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari negara mereka.

Akan tetapi Taiwan tetap menolak tegas.

Bahkan akhir-akhir ini Taiwan berani menunjukkan bahwa mereka adalah negara merdeka dan pemerintah China tidak perlu ikut campur.

Baca Juga: Trump 'Ngotot' Ingin Ikut Debat Capres Meski Positif Virus Corona, Joe Biden: Jika Dia Masih Mengidap Covid, Kita Tidak Boleh Berdebat

Akibatnya China marah besar.

Hasilnya, menurutKementerian Pertahanan Taiwan, militernya telah meluncurkan pesawat untuk mencegat pesawat China lebih banyak dua kali lipat dari tahun lalu.

Pernyataan itu menggambarkan Taiwan menghadapi tantangan keamanan yang parah dari tetangganya yang besar itu.

MengutipReuters, Chinatelah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu.

Baca Juga: Pro dan Kontra Terus Bermunculan, Tapi Omnibus Law UU Cipta Kerja Sudah Disahkan oleh DPR, Adakah Cara untuk Membatalkannya?

Ini terjadi karena Beijing melihat ada "kolusi" antara Taipei dan Washington.

Dalam sebuah laporan ke parlemen, yang salinannya ditinjau olehReuters, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan sejauh ini angkatan udara telah lalu lalang sebanyak 4.132 kali.

Angka itu naik 129% dibandingkan dengan tahun lalu, menurut perhitunganReuters.

"China mencoba menggunakan tindakan militer sepihak untuk mengubah status quo keamanan di Selat Taiwan."

"Dan pada saat yang sama menguji tanggapan kami, meningkatkan tekanan pada pertahanan udara kami dan menyusutkan ruang kami untuk aktivitas," katanya seperti yang dikutip Reuters.

"Perkembangan pesat militer China telah disertai dengan tindakan militer "yang ditargetkan" terhadap Taiwan," tambah kementerian itu.

China sangat marah dengan meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan, termasuk pejabat senior AS yang mengunjungi pulau itu, sehingga menambah ketegangan China-AS yang lebih luas.

Meskipun Taiwan tidak dapat bersaing secara numerik dengan angkatan bersenjata China, Presiden Tsai Ing-wen telah mengawasi program modernisasi militer, yang bertujuan untuk membuat angkatan bersenjata pulau itu lebih gesit dan Taiwan lebih sulit untuk diserang.

Baca Juga: Hanya 3 Hari Dirawat dan Kembali ke Gedung Putih, Video Ini Perlihatkan Kondisi Trump Jauh dari Kata Sehat, Dokter:Trump Jelas Kesulitan Bernapas

Dalam konferensi pertahanan Senin malam, Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Chang Guan-chung mengatakan China telah meningkatkan apa yang disebutnya "pelatihan realistis melawan Taiwan".

"Kami mengembangkan sistem yang kecil, banyak, cerdas, tersembunyi, cepat, mobile, berbiaya rendah, dapat bertahan, efektif, mudah dikembangkan, dipelihara dan dilestarikan, serta sulit dideteksi dan dilawan," katanya.

Chang menyerukan peningkatan kerja sama dengan Amerika Serikat selain terkait penjualan senjata.

Dia mengatakan hal itu akan semakin memperkuat reformasi pertahanan dan modernisasi militer Taiwan.

“Kami juga akan menekankan upaya bersama dalam pelatihan, konsep operasional, penilaian kapabilitas, berbagi intelijen, dan kerja sama persenjataan."

"Ini sama pentingnya dengan akuisisi perangkat keras,” ujarnya.

(Barratut Taqiyyah Rafie)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Jet tempur China sudah 4.132 kali bolak-balik di udara Taiwan")

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China

Artikel Terkait