Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti diketahui banyak pihak, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumpdinyatakan positif virus corona (Covid-19) pada Jumat lalu.
Lalu diadipindahkan kerumah sakit militer Walter Reed Medical Center untuk menerima perawatan.
Akan tetapi, baru tiga hari dirawat, Trumpdilaporkan telah meninggalkan rumah sakit dankembali ke Gedung Putih.
Dengan begitu, maka Trump hanya berada di rumah sakit selama 3 hari.
Padahal pasien positif Covid-19harus menjalani diisolasi selama 14 hari.
Dilansir dari Business Insider pada Selasa (6/10/2020), Trump meninggalkan rumah sakit tersebut pada Senin (5/10/2020) malam meski masih terinfeksi virus corona.
Sesampainya di Gedung Putih, dia menaiki tangga, melepas maskernya di balkon, memberi hormat pada helikopter yang akan berangkat, dan melangkah ke dalam gedung.
Urutan itu tampaknya dirancang untuk menunjukkan bahwa Trump telah pulih dan kembali bekerja.
Namun, sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa Trump terlihat jauh dari kata sehat dan tampak kesulitan bernapas.
Asisten Profesor University of Alberta, Ilan Schwartz, mengatakan tarikan napas Trump tampak tidak normal.
Seorang dokter di Inggris juga menyimpulkan dari rekaman itu bahwa presiden tampak tidak sehat.
"Jika Anda melihat video di balkon Gedung Putih, dia (Trump) jelas mengalami kesulitan bernapas," kata Zoe Norris, seorang dokter umum dan dosen, kepada BBC Breakfast Selasa pagi.
Setelah melepas maskernya, Trump berdiri sekitar dua menit, mengacungkan jempol, memberi hormat kepada helikopter yang berangkat yang membawanya dari rumah sakit, dan memasuki Gedung Putih.
Dia membuat komentar yang tidak terdengar kepada seseorang yang tidak ada berada dalam bidikan kamera.
Dalam video lain, yang tampaknya direkam tak lama setelah kembali ke Gedung Putih, Trump mengaku telah pulih.
"Sekarang saya lebih baik dan mungkin saya kebal, saya tidak tahu," kata Trump dalam video itu, di mana dia tampak tidak kesulitan bernapas saat berbicara.
Trump juga mengatakan kepada rakyat AS untuk tidak takut terhadap Covid-19.
Namun, komentar tersebut direspons dengan keras oleh calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas video yang menunjukkan Trump tampak kesulitan bernapas.
Citra yang Trump coba gambarkan melalui kembalinya dia ke Gedung Putih justru berbenturan dengan penilaian dari tim medisnya.
Dalam jumpa pers pada Senin pagi, dokter Gedung Putih, Sean Conley, mengatakan kepada wartawan bahwa Trump belum sepenuhnya keluar dari masalah.
Namun, Conley mengatakan bahwa tingkat oksigen Trump dan pernapasannya sepenuhnya normal.
Conley mengatakan Trump akan "dikelilingi oleh perawatan medis kelas dunia 24 jam sehari selama tujuh hari dalam sepekan, bahkan setelah dia kembali ke Gedung Putih.
Tetapi Conley menambahkan akan membutuhkan sekitar sepekan sebelum dokter mengetahui apakah Trump telah pulih sepenuhnya.
"Jika kami bisa melewatinya hingga Senin (12/10/2020) dengan kondisinya yang tetap sama atau berkembang lebih baik lagi, maka kami semua akan menghela napas lega," kata Conley.
Seorang ahli penyakit menular di University of Michigan, Daniel Kaul, mengatakan bahwa orang-orang seusia Trump dengan tingkat keparahan infeksi yang sama dapat mengalami gejala selama berpekan-pekan.
Pasien seperti itu, kata Kaul, biasanya mengalami pemulihan yang cukup lambat, dengan berpekan-pekan dan terkadang berbulan-bulan mengalami kesulitan kognitif, sesak napas, kelelahan parah.
(Danur Lambang Pristiandaru)
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Video Trump Kesulitan Bernapas di Gedung Putih, Ahli Sebut Jauh dari Kata Sehat")