Baca Juga: Manfaat Daun Dewa untuk Mengatasi Hipertensi, Berikut Cara Mengonsumsi Daun Kaya Khasiat Ini
Namun, orang Cina masih terus bertahan dalam rute perdagangan ini sampai akhir abad ke-19.
Tercatat pelbagai sumber naskah Portugis pun menyebut Timor sebagai pasar Cendana yang sangat ramai.
Begitu pula seperti Nagarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca pada 1365 telah menyebut Timor di dalam naskahnya.
Seiring waktu yang terus bergulir meninggalkan untaian kisah masa lalu, julukan Nusa Cendana bagi tanah Timor semakin pudar.
Ribuan batang pohon cendana yang dulu diagungkan dalam kronik klasik Cina tak lagi tampak.
Usaha budidaya cendana putih pun tidak berjalan mulus diterpa perubahan iklim yang semakin memanas.
Jutaan bibit cendana yang ditanam di pelosok tanah Timor tak ayal dihadang kematian.
“Cendana lebih mudah tumbuh liar dan tidak dibudidayakan. Usaha pemerintah daerah membudidayakan cendana sebagai ikon pulau Timor telah berkesinambungan. Namun penanaman bibit perlu perawatan.
"Ini yang sulit, perlu komitmen bersama antara pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat,” ujar Leo Nahak, mantan Kepala Museum NTT yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Arkeologi Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR