Advertorial

Bikin Geger Dunia setelah Dinyatakan Positif Covid-19, Tak Disangka Donald Trump Justru Ketiban Untung Ini Gegara Positif Virus Corona

Khaerunisa

Penulis

Kabar tentang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, positif terinfeksi Covid-19 mengejutkan publik.
Kabar tentang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, positif terinfeksi Covid-19 mengejutkan publik.

Intisari-Online.com - Kabar tentang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, positif terinfeksi Covid-19 mengejutkan publik.

Kabar tersebut pun menjadi perbincangan dan pemberitaan internasional.

Donald Trump mengabarkan langsung kondisinya melalui akun Twitternya pada Kamis malam.

"Malam ini, FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melalui ini bersama-sama," tulisnya.

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Kim Jong-un Kirim Pesan 'Kejutan' untuk Presiden AS, Seperti Apa?

Kemudian keesokan harinya, pada hari Jumat, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa presiden telah dibawa ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Maryland.

Terinfeksi virus corona yang telah memakan banyak korban jiwa, Donald Trump justru disebut bisa mendapat keuntungan.

Hal itu berkaitan dengan pemilu AS yang sebentar lagi akan digelar, bagaimana bisa?

Melansir Express.co.uk (2/10/2020), Donald Trump memiliki kesempatan untuk mengubah diagnosis virus corona menjadi 'menguntungkannya', menurut seorang komentator politik dan pembawa acara radio.

Baca Juga: Pamer Kekuatan Militer dengan Rilis Video Musik 'Heavy Metal', Kekuatan Militer Azerbaijan Justru Disebut Berbeda dengan Nyatanya

Pembawa acara TalkRADIO Mike Graham dan komentator politik John Rentoul membahas kemungkinan cara Presiden Trump mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.

Mereka mencatat bahwa, jika Presiden pulih dengan cepat atau memiliki gejala ringan, dia mungkin dapat kembali ke perlombaan kampanye dengan mengklaim bahwa dia telah mengalahkan Covid-19.

Graham dan Rentoul setuju bahwa itu akan sangat sesuai dengan citra Presiden dan berpotensi menjadi basis pendukungnya.

"Donald Trump dalam kategori cukup berisiko tinggi," kata Graham.

Baca Juga: Triller, Pesaing TikTok Asal AS Ini Klaim Punya 100 Juta Pengguna Aktif, Benarkah?

"Jika dia terkena virus corona ringan dan muncul darinya, Anda dapat melihatnya berdiri di debat berikutnya dengan tinjunya di udara sambil mengatakan saya mengalahkan virus corona.

"Dia akan bisa mengatakan itu akan membunuh Joe Biden, jika kamu tahu apa yang saya maksud," ujarnya.

Rentoul setuju dan menjelaskan lebih rinci tentang bagaimana Presiden Trump dapat memanfaatkan keadaannya untuk keuntungan di masa depan.

"Donald Trump dan Melania Trump tidak memiliki gejala apa pun saat ini," katanya.

Baca Juga: Padahal Usianya Baru 10 Tahun, Gadis Ini Secara Tak Terduga Berhasil Selamatkan 100 Nyawa dari Tsunami Hanya Karena Teringat Pelajaran Geografi

"Jika dia melakukannya dengan cara yang sama seperti yang terlihat dari beberapa orang, meskipun bukan Boris Johnson, maka Anda bisa jadi benar, Mike.

"Ini akan menguntungkan Presiden Trump karena dia akan tampil sebagai orang yang kuat,"

Pembawa acara radio mencatat bahwa ide ini akan sesuai dengan narasi Trump.

Namun sebaliknya, Rentoul juga merefleksikan kemungkinan tertular virus corona dapat merusak peluang pemilihan Presiden.

Baca Juga: Coba Deh Kunyah Cincau Hijau Setiap Hari, Jangan Kaget Jika 4 Hal Baik Ini Terjadi pada Tubuh Anda!

"Di sisi lain, jika Trump memiliki pengalaman tipe Boris Johnson maka itu akan berbeda," imbuhnya.

Jika itu yang terjadi, maka menurut Rentoul, Trump tidak akan banyak berpartisipasi dalam kampanye pemilu kecuali melalui video

"Kami juga mengingat video Boris Johnson ketika dia terlihat tidak sehat tetapi berusaha menyembunyikannya dan batuknya.

"Jika itu terjadi pada Donald Trump maka saya pikir efeknya akan sangat berbeda," katanya.

Baca Juga: Masih Belum Beredarnya Vaksin, Bisakah Obat Herbal Sembuhkan Covid-19? Begini Penjelasan Para Ahli

Donald Trump Sering Remehkan Covid-19, Salah Satunya dengan Tak Mau Pakai Masker

Seperti diketahui, Donald Trump merupakan salah satu tokoh yang terang-terangan remehkan Covid-19.

Trump kerap membuat pernyataan kontroversial, misalnya mengatakan bahwa Covid-19 tak lebih berbahaya dari flu biasa.

Selain itu, ia juga sempat menunjukkan keengganan memakai masker.

Mengutip Kompas.com, Presiden 74 tahun itu juga bolak-balik menegaskan keenggannnya memakai masker baik di awal pandemi maupun setelah kasus di AS melonjak tinggi.

Baca Juga: 'China Tidak Takut akan Perang', Militernya Berlipat Ganda di Tengah Upaya Pencaplokan Laut China Selatan, Luncurkan Serangkaian Rudal Balistik ke Laut

Trump akhirnya memakai masker 3 minggu setelah diimbau Pusat Pengendalian dan Penyakit (CDC) AS.

Ia untuk pertama kalinya mengenakan masker di muka umum ketika berkunjung ke Rumah Sakit Militer Walter Reed.

Ketika mengunjungi para veteran maupun staf rumah sakit, dia memakai masker berwarna hitam dengan simbol kepresidenan di bagian mulut.

Setelahnya Trump terlihat memakai masker lagi saat membicarakan kemungkinan ketersediaan vaksin virus corona akhir tahun ini pada Senin (28/7/2020) sebagaimana diberitakan Reuters.

Baca Juga: Ingat! Jangan Pernah Simpan Telur di Dalam Kulkas, Kalau Tidak, Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi! Begini Cara Simpan Telur yang Benar

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait