Advertorial

Perdebatan Terkait Pemilihan Presiden 3 November Haruskah Berlanjut Sampai Jatuhnya Pasar Saham, Inilah Perkembangan Terbaru Setelah Terjangkitnya Donald Trump dengan Virus Corona

May N

Editor

Intisari-online.com -Pagi hari lalu Donald Trump, Presiden AS telah umumkan jika ia dan istrinya sekaligus ibu negara Melania Trump telah positif terjangkit virus Corona.

Ia terjangkit segera setelah ajudan terdekatnya, Hope Hicks, positif Covid-19.

Dalam memo yang dirilis Jumat pagi oleh dokternya, disebutkan jika keduanya berencana diisolasi di Gedung Putih untuk penyembuhannya.

Unit medis juga disiapkan untuk memonitor keadaan mereka sewaktu-waktu.

Baca Juga: Segera Setelah Presiden AS Donald Trump Positif Terinfeksi Covid-19, Ini Sederet Fakta yang Perlu Dikonfirmasi Lebih Lanjut, Sehabis Debat, Apakah Biden Positif Juga?

Dokter Gedung Putih Sean Conley mengatakan: "dengan istirahat kuharapkan presiden mampu melanjutkan pekerjaannya tanpa gangguan sembari memulihkan diri, dan aku akan terus mengabari perkembangannya."

Pasar saham anjlok

Saham berjangka ekuitas AS dan Eropa turun, sementara saham Asia dan dolar mendaki segera setelah Trump umumkan ia menderita Covid-19.

Yen dan Treasuries yang sering dipandang sebagai surga di saat pasar anjlok, naik dengan pesat.

Baca Juga: Kini Positif Covid-19, Sehari Sebelumnya Trump Baru Saja Dinobatkan Sebagai 'Bapak Misinformasi Covid-19', Picu 30 Ribu Hoaks

Sedangkan saham Nasdaq berjangka 2% lebih rendah, dan minyak mentah dipastikan memperpanjang kerugiannya.

Pelacakan kontak

Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengatakan pelacakan kontak sedang dilaksanakan dan "pemberitahuan dan rekomendasi yang patut akan dilakukan".

Sementara untuk pelacakan kontak bagi Hicks sudah dilakukan.

Baca Juga: Hasil Tes Keluar, Donald Trump dan Istrinya Positif Covid-19, Menyusul Seorang Ajudannya Dinyatakan Positif Corona

Gedung Putih mengisukan jadwal baru untuk aktivitas Trump Jumat ini, yang tidak termasuk rencana perjalanannya ke Florida.

Hasil positif ini kemungkinan besar akan meningkatkan perhatian publik yang telah lama intens terkait cara penanganan pandeminya sembari ia berkampanye melawan Joe Biden.

Chris Bailey, pakar strategi Eropa dengan firma jasa finansial Raymond James, mengatakan berita ini tingkatkan kekhawatiran mengenai pemilu mendatang dan bagaimana Amerika akan terus berjalan.

AS juga telah laporkan lonjakan kasus terbesarnya dalam lima hari terakhir.

Baca Juga: Terlihat Tak Pakai Masker dan Baru Saja Bepergian Bersama, Ajudan Donald Trump Dinyatakan Positif Virus Corona, 'Tidak Ada Tanda-tanda Presiden Trump Telah Tertular Juga'

Sementara itu, ahli ekonomi senior dari Sumitomo Mitsui Trust Asset Management di Tokyo, Naoya Oshikubo, mengatakan "Trump telah gagal mengejar Joe Biden, kurasa pasar akan berpihak kepada Biden dengan cepat.

"Justru aku khawatir ia akan lebih agresif terhadap China... aku mendapat kesan jika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson semakin menjadi anti-China semenjak ia terkena Covid-19."

Masih tidak jelas bagaimana Trump mendapatkan virus tersebut, tapi Hicks teruji positif virus Corona setelah terbang dengan Trump dengan Air Force One pada debat calon presiden di Cleveland Selasa dan kampanye di jalan ke Minnesota pada Rabunya.

Beberapa anggota rekan Trump telah positif terjangkit virus Corona awal tahun ini, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien.

Baca Juga: Mengulik Sejarah Bagaimana Siaran Televisi Pertama untuk Debat Presiden AS, 'Hanya Kennedy yang Awalnya Mau Datang, Nixon Tak Pakai Riasan Sama Sekali!'

Sementara itu Menlu AS Mike Pompeo mengatakan jika ia mempertimbangkan perjalanannya ke Asia sebagai tindakan pencegahan setelah hasil tes Trump keluar.

Namun belum ada keputusan yang diambil.

Pompeo menyebut ia dan istrinya telah dites negatif segera setelah mendarat di Kroasia dari Italia.

Ia terakhir bertemu Trump secara langsung pada 15 September.

Baca Juga: Sering Menyerang Duluan, Justru Kini Trump Berusaha Lerai Perang Armenia dan Azerbaijan, 'Amerika Serikat Akan Berusaha Menghentikan Perang Tersebut'

Ajudan Trump khawatir jika aktivitas Trump yang jarang tidur karena kampanyenya membuat ia rentan terserang virus Corona.

Presiden tidak kembali ke Gedung Putih sampai tengah malam setelah perjalanan hari Selasa dan Rabunya.

Umurnya juga sudah membuatnya semakin berisiko mendapat penyakit serius dari virus tersebut.

Kemungkinan Joe Biden positif Corona

Baca Juga: Sungguh Kacau, Debat Pertama Trump dan Biden Berapi-api Sampai Saling Hina Satu Sama Lain: 'Maukah Kamu Tutup Mulut, Bung?'

Profesor biologi Universitas Washington di Seattle, Carl Bergstrom, mengatakan meskipun terlalu dini, ia menganggap risiko infeksi kepada Biden cenderung rendah, melihat informasi yang ada.

Ia menyebutkan, jika diasumsikan Trump dites Corona setiap harinya dan selalu negatif sampai Kamis saat ia menerima hasil positif, bukan berarti presiden bisa menjangkiti orang lain saat ia berada di panggung berdebat dengan Biden Selasa sebelumnya.

Perkembangan kasus virus Corona yang menginfeksi Trump akan membuat warga AS sulit mengalihkan perhatian mereka dari virus Corona dan fokus ke isu yang bisa memenangkan kampanye, seperti menuduh Demokrat mempromosikan agenda sosialis dan memperbolehkan kota-kota AS dipimpin oleh protestan yang kejam.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait