"Nanti itu akan kami bongkar, karena kemarin proses penyelidikan, belum pro justitia."
"Ketika proses penyidikan ini kami minta dari penyidik mengungkap itu dari mana uangnya," paparnya.
Bareskrim Polri pun kemudian mengaudit rekening Joko Prihatin, cleaning service (CS) Kejaksaan Agung yang diduga memiliki saldo Rp 100 juta.
Sosok cleaning service itu mulai terungkap.
Pria bernama Joko Prihatin itu dikaitkan dengan insiden kebakaran Gedung Kejagung.
Sebab bukan hanya memiliki rekening gendut, Joko Prihatin juga diduga memiliki akses ke lantai 6 yang menjadi titik awal kebakaran.
"Kemarin penyidik telah melakukan audit itu."
"Namun karena ini sudah masuk materi penyidikan, saya tidak bisa sampaikan. Mohon maaf," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Sementara, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo mengungkapkan, penyidik juga telah mendatangi Kantor BRI dan Bank Mandiri, untuk meminta rekening koran milik Joko Prihatin selama 5 tahun terakhir.
"Penyidik gabungan Polri dan yang bersangkutan datang ke kantor pusat Bank BRI dan Bank Mandiri, untuk meminta printout rekening koran 5 tahun ke belakang," jelasnya.
Kejaksaan Agung sebelumnya mengklarifikasi isu soal pendampingan mantan Jaksa Agung Muda (JAM) kepada petugas cleaning service atau office boy (OB), dalam pemeriksaan saksi terkait kasus kebakaran Gedung Kejagung.
Menurut Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono, itu bukanlah pendampingan.
"Pengertian mendampingi itu tadi dia diperiksa itu didampingi."
"Ini yang kemarin adalah proses penyelidikan supaya lancar memberikan keterangan seluas-luasnya."
"Maka fungsi pengamanan organisasi mengamankan itu," kata Hari di Badan Diklat Kejaksaan Agung, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).
Hari mengatakan, yang melakukan tugas itu adalah bagian bidang intelijen.
Di sana, ada yang namanya Tim Pengamanan Sumber Daya Organisasi (PAM SDO).
"Artinya pejabat terdahulu sudah berganti dengan jabatan sekarang."
"Maka PAM SDO mendapat perintah dari pejabat atau atasan yang bersangkutan untuk selalu memposisikan pengamanan suber daya organisasi," jelasnya.
Sehingga, kata Hari, tak mungkin PAM SDO bekerja untuk mantan pimpinannya.
"Dan itu selalu kami lakukan ketika terkait dengan institusi."
"Kan semuanya ingin berjalan lancar, enggak ada yang mengganggu dan lain sebagainya. Bukan mendampingi loh ya," terangnya.
Igman Ibrahim
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Identitas Cleaning Service Punya Tabungan Rp100 Juta, Dicurigai Terkait Kebakaran Kejagung
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR