Advertorial
Intisari-Online.com - Nama negara Armenia menjadi pembicaraan dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini karena Armenia terlibat konflik dengan Azerbaijan di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan di Kaukasus selatan.
Bahkan konflik yang meletus padahari Minggu lalu membuat orang khawatir bahwa itu akan menyebabkan perang besar.
Apalagi sejauhini ada lebih dari 100 kematian yang dikonfirmasi. Mereka adalah warga sipil dantentara Armenia.
SementaraAzerbaijan tidak merilis data tentang kerugian militernya, tetapi dapat diasumsikan jumlahnya kurang lebih sama.
Bicara soal Armenia, siapa sangka negara ini pernah mengalami hal mengerikan di masa lampau.
Dilansir darinytimes.com pada Kamis (1/10/2020), menjelang Perang Dunia I, ada hampir dua juta orang Armenia di Kekaisaran Ottoman dibantai.
Orang di masa sekarang mengenalnya denganGenosida Armenia.
Di manaGenosida Armenia dikenalpula sebagai Pembantaian Armenia dan oleh bangsa Armenia disebut Kejahatan Besar.
Genosida sendiri berartisebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok.
Sehingga,Genosida Armenia merupakan sebuahpembantaian besar-besaran terhadap penduduk minoritas Armenia. Pelakunya adalah
Ini adalah pemusnahan sistematik oleh Kesultanan Utsmaniyah.
Kesultanan Utsmaniyah adalah nama resmi Daulat/Negara Agung Utsmaniyah atau Osmanlı Devleti (Negara Utsmaniyah).
Tapi kini kita menyebutkan dengan Republik Turki atau Turki.
Menurut catatan sejarawan, Genosida Armeniasekitar 1,5 juta tewas dalam kejadian mengerikan itu.
"Ratusan ribu orang Armenia akhirnya menyerah atau terbunuh," kataDavid Fromkin dalam tulisan sejarahnya.
"Mereka yang tidak terbunuh sekaligus diusir melalui pegunungan dan gurun tanpa makanan, minuman atau tempat berlindung."
Jumlah korban jiwa yang sangat banyak itu menjadikan kejadian itu pantas disebutGenosida.
Bahkan karena kata "genosida", banyak orang yangtergerak untuk menyelidiki upaya untuk melenyapkandan pembantaian orang-orang Armenia.
Salah satunyaRaphael Lemkin, seorang pengacara asal Polandia-Yahudi.
Dalam tulisannya, dia mengatakanpembantaian pada tahun 1915 itu begitu mengerikan.
Setara dengan kejadian yang terjadi padaNazi Jerman dan Yahudi.
Jadi tak heran jika banyak orang yang mengutuk kejadian itu.
Di Amerika Serikat (AS), komunitas Armenia yang kuat yang berpusat di Los Angeles telah mendesak selama bertahun-tahun agar Kongres mengutuk Genosida Armenia.
DanTurki sempat bereaksi dengan ancaman marah.
Setelah hampir seabad lamanya, nyatanya kini hubungan kedua negara masih tidak baik.
Ditambah perang antara Armenia danAzerbaijan baru-baru ini. Sebab, nyatanya Turki bersekutu denganAzerbaijan.