Advertorial
Intisari-Online.com - Masih ingat jurnalis China yang dulu melaporkan perkembangan kasus virus corona di Wuhan, China?
Setelah sosoknya menghilang, seorang jurnalis yang dilaporkan hilang saat meliput Covid-19 di Wuhan, diketahui tinggal bersama orangtuanya dalam pengawasan China.
Chen Qiushi yang merupakan citizen journalist disebut menghilang ketika sampai di ibu kota Provinsi Hubei itu pada akhir Januari lalu.
Selama berada di sana, dia meliput dan melaporkan seperti apa kondisi sebenarnya Covid-19 yang saat itu tengah mewabah di Wuhan.
Wuhan Delapan bulan sejak dinyatakan menghilang, seorang teman Chen mengungkapkan si jurnalis "ditahan dalam pengawasan ketat" di kota Qingdao.
Kabar ini mengemuka setelah seorang taipan China dipenjara 18 tahun, setelah dia mengejek Presiden Xi Jinping sebagai "badut" atas penanganan terhadap virus corona.
Dalam unggahannya, mantan pengacara berusia 34 tahun itu datang ke Wuhan sebelum lockdown untuk memberikan gambaran kepada dunia.
Laporannya menunjukkan beberapa momen mengerikan. Seperti perempuan yang menelepon keluarga dengan kerabatnya mati di sebelahnya.
Chen kemudian dinyatakan hilang, setelah salah satu kawan yang mengelola akun Twitter-nya memberikan perkembangan terbaru.
Dalam salah satu unggahan April lalu, Chen disebut sudah menghilang selama 58 hari setelah meliput kondisi sebenarnya virus corona.
"Siapa yang bisa memberitahukan di mana dia berada? Ada yang berhasil menghubunginya? Tolong selamatkan dia!" ujar teman Chen.
Pada Kamis dikutip South China Morning Post (24/9/2020), Xu Xiaodong menyatakan bahwa sahabatnya itu berada dalam "kondisi baik".
Tetapi dalam pernyataan di YouTube, Xu menuturkan Chen saat ini berada dalam pengawasan "departemen tertentu milik pemerintah".
"Saat ini, pemerintah tengah menginvestigasi aktivitas baik di daratan utama, Hong Kong, dan Jepang," jelas Xu dilansir Daily Mail Jumat (25/9/2020).
Xu menuturkan, sejauh ini pemerintah China "puas" karena Chen tidak mendapatkan bantuan finansial dari organisasi asing.
Selain itu, Chen juga tidak melakukan tindakan yang dianggap subversif sehingga Beijing memutuskan untuk tidak memprosesnya secara hukum.
Kepada harian Inggris The Guardian, salah seorang sumber terdekat Chen mengatakan yang mereka tahu, teman mereka tidak akan bisa dibebaskan.
"(Chen) Qiushi, yang tinggal bersama orangtuanya, saat ini tengah mendapatkan pengawasan yang sangat ketat dari pemerintah," kata sumber tersebut.
Chen merupakan satu dari dua wartawan yang menghilang setelah melaporkan mengenai penanganan awal pandemi Covid-19 di Wuhan.
Otoritas "Negeri Panda" disebut mengancam hingga membungkam sejumlah pihak yang mengkritik mereka dalam menangani virus corona.
Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hilang 8 Bulan Saat Laporkan Covid-19 di Wuhan, Jurnalis Ini Ternyata Diawasi China"